Ramai Grup Telegram OVO Investasi Reksdana, OVO: Akun Palsu

Tim, CNBC Indonesia
Minggu, 20/02/2022 19:40 WIB
Foto: Aplikasi "OVO" yang merupakan salah satu produk fintech di Indonesia hadir di Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta (23/9). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satgas Waspada Investasi menemukan adanya penawaran investasi melalui Telegram dengan mencatut nama OVO yang menawarkan investasi reksadana. Manajemen perusahaan dompet digital itupun angkat bicara.

Manajemen perusahaan menegaskan "OVO Investasi Reksadana" akun grup Telegram palsu yang tidak memiliki kaitan sama sekali dengan OVO sebagai penerbit uang elektronik yang memiliki izin resmi dari Bank Indonesia, maupun dengan seluruh perusahaan yang terafiliasi dengan OVO. Kanal Telegram resmi OVO hanya ada satu dengan nama: "Komunitas Tim OVO".

"Kami menegaskan bahwa akun Telegram investasi yang mengatasnamakan OVO tersebut merupakan akun palsu dan bukan bagian dari kelompok perusahaan uang elektronik OVO. Kami merasa sangat dirugikan karena nama OVO telah disalahgunakan secara ilegal dan melanggar hukum," ujar Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (20/2/2022).


"Kami mengucapkan terima kasih atas langkah tegas OJK, BI dan pemerintah yang terus memberantas akun-akun palsu yang berupaya menipu masyarakat luas. Kami terus berkoordinasi dengan aparat dan pihak Telegram agar akun-akun palsu yang telah memalsukan dan mencatut nama banyak perusahaan tekfin, bank, dan lembaga keuangan terkemuka lainnya ini, segera diberantas," kata Karaniya.

Lebih lanjut, OVO kembali mengingatkan masyarakat untuk senantiasa waspada dan berhati-hati dalam melakukan kegiatan digital. Sebagai upaya memastikan legalitas perusahaan fintech, masyarakat dapat mengakses www.cekfintech.id, situs yang dihadirkan pemerintah beserta Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).

Beberapa hari lalu, Satgas Waspada Investasi telah menutup 21 entitas yang melakukan kegiatan ilegal berkedok investasi. Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut memalsukan nama sejumlah perusahaan termasuk OVO dan Mandiri Investasi.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Dilirik Saat Perang & Suku Bunga Ditahan