Harga Tembaga Naik, Jangan Senang Dulu! Masih Bisa Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia kembali masuk zona US$ 10.000/ton pada perdagangan hari ini terdorong oleh persediaan yang turun. Namun laju tembaga berpotensi tertekan karena tensi 'perang dunia III' kembali memanas.

Pada Jumat (18/2/2022) pukul 15.47 WIB harga tembaga tercatat US$ 10.015/ton, naik 0,87% dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan kemarin.

Persediaan tembaga di gudang yang dipantau oleh bursa logam London turun ke titik terendah sejak tahun 2021. Pada 17 Februari 2022, persediaan tembaga di gudang LME tercatat 74.275 ton, turun 70,85% sejak persediaan tertinggi pada Agustus 2021.

Sementara itu alih-alih deeskalasi, terjadi kontak senjata antara tentara Ukraina dengan kelompok separatis pro-Rusia kemarin pagi. Konflik Ukraina dengan kelompok ini sudah terjadi bertahun-tahun, tetapi sangat mungkin dijadikan salah satu alasan oleh Rusia untuk invasi ke Ukraina.

Amerika Serikat (AS) juga masih meyakini bahwa Moskow akan segera menyerang Ukraina dalam beberapa hari ke depan. Sekarang negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu tinggal mencari alasan yang tepat untuk itu.

Pasar (dan seluruh dunia) dibikin kian cemas. Sepertinya ancaman Perang Dunia III belum sirna. Beberapa hari lalu Rusia mengklaim telah menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina, tetapi klaim itu dianggap cuma pepesan kosong.

Ancaman perang masih menjadi sentimen negatif bagi tembaga sebagai komoditas yang seringkali dipakai sebagai barometer pertumbuhan ekonomi dunia.

Ketika perang meletus, ekonomi menjadi merosot sehingga pembangunan dan produksi pun akan terhambat. Sehingga permintaan tembaga sebagai bahan baku industri dan konstruksi akan merosot dan harga pun mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat