Transaksi Berjalan Surplus di 2021, Rupiah Tak Jadi Terpuruk!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 18/02/2022 15:34 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah akhirnya kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (18/2) setelah terpuruk Kamis kemarin. Meski demikian, dalam sepekan rupiah masih mampu mencatat penguatan 0,17% setelah menguat 3 hari beruntun sebelumnya.

Rupiah sebenarnya membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.315/US$. Tetapi tidak lama rupiah langsung dan tidak pernah mampu masuk ke zona hijau. Rupiah sempat melemah hingga 0,24% sebelum mengakhiri perdagangan di Rp 14.325/US$ atau melemah tipis saja 0,07%.

Rupiah tidak sendirian, beberapa mata uang utama Asia juga melemah pada perdagangan hari ini. Hingga pukul 15:17 WIB, yen Jepang menjadi yang terburuk, disusul baht Thailand dan rupiah di urutan ketiga.


Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.

Rupiah mampu memangkas pelemahan pada hari ini setelah rilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI). 

Bank Indonesia (BI) melaporkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencatat surplus begitu juga dengan transaksi berjalan (current account) yang sebelumnya selalu defisit dalam satu dekade terakhir.

"Perkembangan NPI secara keseluruhan tahun 2021 mencatat surplus tinggi, sehingga ketahanan sektor eksternal tetap terjaga. Surplus NPI tahun 2021 tercatat sebesar 13,5 miliar dolar AS, jauh meningkat dibandingkan capaian surplus pada tahun sebelumnya sebesar 2,6 miliar dolar AS," tulis BI dalam keterangan resminya, Jumat (18/2).

Pos transaksi berjalan mencatat surplus US$ 3,3 miliar atau 0,3% dari produk domestik bruto (PDB) sepanjang 2021. Kali terakhir transaksi berjalan mencatat surplus secara tahunan yakni pada 2011 lalu.

Jika dilihat secara kuartalan, surplus transaksi berjalan tercatat sebesar US$ 1,4 milar (0,4% dari PDB) di kuartal IV-2021, lebih dari dari kuartal sebelumnya US$ 5 miliar (1,7% dari PDB) di tiga bulan sebelumnya.

Transaksi berjalan menjadi faktor yang begitu krusial bagi pergerakan rupiah lantaran arus devisa yang mengalir dari pos ini cenderung lebih stabil ketimbang pos NPI lainnya, yakni transaksi modal dan finansial.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Amerika Serikat - Rusia Panas, Rupiah Kena Imbas 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS

Pages