Perang Masih Bisa Meletus Kapan Saja, Harga Tembaga Ambyar

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
17 February 2022 13:10
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga anjlok pada perdagangan jelang siang hari ini setelah kabar yang mengatakan perang antara Rusia dan Ukraina masih bisa meletus sewaktu-waktu.

Pada Kamis (17/2/2022) pukul 11.05 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.823/ton, turun 1,70% dibandingkan dengan posisi kemarin.

Selasa lalu, Rusia mengumumkan menarik pasukannya setelah menyelesaikan latihan perang.

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengonfirmasi kalau Kementerian Pertahanan Rusia telah menarik tentara serta prasarana dan sarana pendukung dari perbatasan Ukraina. Hal itu disampaikan Putin dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow.

Saat itu, Putin mengatakan, Rusia "tentu saja" tidak menginginkan perang. Menurut dia, Rusia siap mencari solusi dengan Barat.

Namun, Amerika Serikat sepertinya tidak percaya begitu saja.

Anthony Blinken, Menteri Luar Negeri AS, mengungkapkan bahwa Rusia malah menggerakkan lebih banyak pasukan ke perbatasan Ukraina dan tidak ada yang ditarik mundur seperti yang dikabarkan sebelumnya.

"Itulah apa yang Rusia bilang, dan inilah yang Rusia lakukan. Kami belum melihat adanya pasukan yang ditarik mundur. Kami masih melihat pasukan bergerak menuju perbatasan, bukan menjauhi perbatasan," tegas Blinken dalam wawancara dengan MSNBC.

Intelijen senior membisikkan kepada Reuters bahwa NATO sedang menyiapkan unit tempur di sejumlah negara Eropa Tengah dan Tenggara seperti Rumania, Bulgaria, Hungaria, dan Slowakia.

Sang intel menyebut bahwa latihan militer Rusia semakin intensif dan hampir mencapai puncak. Oleh karena itu, kemungkinan terjadi serangan pada bulan ini tetap tinggi.

"Rusia masih bisa sewaktu-waktu menyerang Ukraina. Tanpa peringatan," katanya.

Jadi, walau sekarang sedikit mereda tetapi risiko meletusnya Perang Dunia III belum sepenuhnya terhapus. Rusia masih mungkin menginvasi Ukraina kapan saja.

Jika perang dunia meletus, dampaknya akan menghancurkan ekonomi, baik bagi pihak yang sedang berperang maupun dunia, melihat negara yang terlibat adalah poros ekonomi dunia.

Hal ini menjadi sentimen negatif bagi tembaga sebagai komoditas yang seringkali dipakai sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular