Kabar dari AS dan Rusia Buat Harga Perak Stabil, Ada Apa?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
17 February 2022 09:17
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak terpantau stabil pada perdagangan hari ini setelah rilis notula rapat (minutes of meeting) The Fed yang tampak lebih dovish dari ekspektasi pasar. Sementara itu, pihak barat memperingatkan bahwa ancaman perang masih ada.

Pada Kamis (17/2/2022) pukul 09.02 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 23,54/ons, tak bergerak dibandingkan dengan posisi kemarin.

Kemarin harga perak dunia menguat setelah rilis notula rapat (minutes of meeting) yang mengungkapkan The Federal Reserve (The Fed) tidak menargetkan seberapa cepat dan seberapa tinggi suku bunga akan dinaikkan. Ini semua akan tergantung dinamika dari rapat ke rapat.

Hal ini menyurutkan ekspektasi pasar tentang kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps) pada bulan Maret.

Hal tersebut menjadi sentimen positif bagi perak karena ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun.

Sementara itu, Anthony Blinken, Menteri Luar Negeri AS, mengungkapkan bahwa Rusia malah menggerakkan lebih banyak pasukan ke perbatasan Ukraina dan tidak ada yang ditarik mundur seperti yang dikabarkan sebelumnya.

Ini meningkatkan kembali minat investor terhadap aset safe haven seperti perak di tengah ketidakpastian ekonomi karena ancaman perang kembali meningkat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular