Perang Dunia III Bubar, Harga Perak Loyo

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 16/02/2022 09:15 WIB
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak terpantau melemah pada perdagangan pagi hari ini setelah tensi Rusia-Ukraina mendingin.

Pada Selasa (16/2/2022) pukul 08.47 WIB, harga perak di pasar spot tercatat US$ 23,28/ons, turun 0,26% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.


Harga perak bahkan anjlok 2% pada perdagangan kemarin setelah militer Rusia sudah kembali ke barak mendinginkan tensi Rusia-Ukraina yang sempat memanas.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi kalau Kementerian Pertahanan Rusia telah menarik tentara serta prasarana dan sarana pendukung dari perbatasan Ukraina. Hal itu disampaikan Putin dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, kemarin.

Putin mengatakan, Rusia "tentu saja" tidak menginginkan perang. Menurut dia, Rusia siap mencari solusi dengan Barat.

"Kami siap untuk bekerja sama lebih jauh. Kami siap untuk masuk ke jalur negosiasi," ujar Putin seperti dilansir AFP, Rabu (16/2/2022).

Investor saat ini beralih ke risalah dari pertemuan kebijakan Januari The Fed pada hari Rabu. Survei memperkirakan kenaikan suku bunga 50 basis poin dalam pertemuan kebijakan bank sentral bulan Maret.

Ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga kian meningkat setelah data inflasi Januari yang sangat tinggi.

Data inflasi yang lebih panas dari perkiraan telah membebani laju perak, karena dapat menyebabkan The Federal Reserve berpandangan lebih hawkish.

Suku bunga adalah salah satu 'musuh' utama perak, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Saat permintaan menurun, harga pun akan mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pilah Pilih Investasi "Harga Diskon" Saat Ekonomi Melemah