
Waduh! Laba Unilever (UNVR) Turun 19,6% Pada 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba sebesar Rp 5,76 triliun pada 2021, turun 19,6% dibandingkan dengan Rp 7,16 triliun pada 2020.
Penurunan laba disebabkan turunnya penjualan. Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 39,5 triliun pada 2021, turun 7,97% dari Rp 42,97 triliun pada 2020.
"Meski pertumbuhan penjualan domestik melambat sebesar 8,0% pada tahun 2021, Perseroan tetap berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp 39,5 triliun," ujar Ira Noviarti, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk dalam keterangan resmi, Kamis (10/2/2022).
Kategori Foods & Refreshment menjadi penopang utama pertumbuhan dengan membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 1,4% di tahun 2021.
Adapun pada 2021, harga pokok penjualan berhasil ditekan menjadi Rp 19,9 triliun dari Rp 20,5 triliun pada 2020. Hasilnya, laba kotor menjadi Rp 19,6 triliun, turun 12,6% dari Rp 22,46 triliun.
Laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp 8,76 triliun, turun 17% dari Rp 10,55 triliun pada 2020. Laba per saham dasar turun dari Rp 188 menjadi Rp 151.
Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 5,7 triliun meski menghadapi berbagai tantangan berat di sepanjang tahun 2021.
Gelombang kasus Covid-19 pasca libur tahun baru dan Idul Fitri, serta munculnya varian Delta mengakibatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia di beberapa bulan di tahun 2021, telah mempengaruhi daya beli konsumen terutama pada segmen pasar di mana Unilever Indonesia beroperasi.
Selain itu, berbagai harga komoditas yang menjadi bahan baku, beberapa di antaranya crude-oil, palm-oil juga mengalami lonjakan harga yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2020.
"Lonjakan harga bahan baku, penurunan daya beli konsumen akan produk kami, dan waktu transisi untuk kembali ke daya beli sebelum pandemi hanyalah sebagian dari berbagai tantangan yang muncul di tahun 2021. Oleh karena itu kami melihat bahwa capaian Perseroan di tengah berbagai tantangan hebat ini sebagai sesuatu yang membawa optimisme di tahun-tahun mendatang. Perseroan terus menggenjot berbagai produk yang memiliki peluang besar, misalnya dari kategori Foods and Refreshment yang berhasil menopang pertumbuhan Perseroan di tahun ini," ujar Ira.
Ira menegaskan bahwa "Dua tahun melewati pandemi bagi Perseroan merupakan masa reset dan menyiapkan landasan yang kuat untuk pertumbuhan dan kemenangan jangka panjang."
(vap/vap)
Next Article Pendapatan Unilever (UNVR) Naik 4% Jadi Rp 41 T di 2022