Unilever, Main Sabun di Indonesia Sejak Zaman Belanda

Petrik Matanasi, CNBC Indonesia
18 January 2022 16:20
(foto: unilever.co.id)
Foto: unilever.co.id

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini Unilever gagal membeli unit hasil patungan GlaxoSmithKline (GSK), meski Unilever telah menawarkan EUR 50 miliar atau sekitar Rp 973 triliun. Unilever sangat berminat dengan unit patungan tersebut karena GSK Consumer Healthcare akan menjadi pilihan strategis yang kuat bagi perusahaan.

Ke depannya mereka akan fokus di bidang kesehatan, kecantikan dan kebersihan. Ini bukan hal aneh karena menurut sejarahnya Unilever sejak awal bergerak di bidang alat kebersihan. Di Indonesia, Unilever terkenal sebagai produsen sabun. Perusahaan ini masuk ke Indonesia sejak zaman kolonial Hindia Belanda.

Menurut catatan Hans W. Wamsteker dalam 60 Years Unilever in Indonesia, 1933-1993 (1993:19), sejak 1928 telah ada usaha dari Lever Brothers untuk mengekspor sabun ke Hindia Belanda. Kala itu pangsa pasar sabun Hindia Belanda sangatlah kecil. Hanya sedikit orang pribumi yang memakai sabun untuk mandi atau mencuci.

Charles Tatlows yang mengupayakan pasar Hindia Belanda itu. Menurut J.T. Lindblad dalam buku Colonial Exploitation and Economic Development (2013:222) menyebut Tatlow bertandang dua kali ke Hindia Belanda, pada 1928 dan 1932. Dia mewakili Lever Brothers, Tatlow menyelidiki prospek memproduksi sabun batangan bermerek Sunlight.

"Pada 29 November 1933 dua orang Unilever itu ke Istana Bogor, untuk mengabarkan Gubernur Jenderal tentang keinginan Unilever membangun pabrik sabun di Batavia," tulis Hans W. Wamsteker (1993:26).

Kebetulan, pajak di kota Batavia lebih rendah ketimbang Surabaya. Menurut Huib Akihary dalam Ir. F.J.L. Ghijsels, Architect in Indonesia, 1910-1929 (1996:116) perusahaan itu kemudian memilih daerah yang disebut Bacherachtsgracht, yang kemudian bernama Jalan Pangeran Tubagus Angke 170, Jakarta. Sejak 15 Desember 1934 pabrik Unilever di Batavia itu dibuka.

Unilever sendiri adalah hasil merger antara Lever Brother-yang didirikan William Hesketh Lever (1851-1925) dan James Darcy Lever (1854-1916)-dengan Margarine Unie dari Rotterdam, Negeri Belanda, pada 1929 dan pada 1930 hasil merger itu mulai memakai nama Unilever. Baik Margarine Unie dan Lever Bersaudara mulanya adalah perusahaan keluarga. Unilever termasuk pemain sabun yang cukup kuat di Indonesia.

Menurut Brian Lewis dalam So Clean: Lord Leverhulme, Soap and Civilisation (2008:9) setelah mengumpulkan modal Lever Bersaudara membuat sabun sejak 1885. Dua bersaudara pendiri Lever Brother itu kemudian pernah berbasis di daerah Port Sunlight. Nama yang mirip dengan produk sabun mereka yang masih eksis di Indonesia sampai hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raksasa Unilever Bidik Usaha Farmasi, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular