
Ga Salah Berburu Saham Bank, Dividennya Aduhai!

Rating Overweight untuk Perbankan RI
Sejumlah analis sendiri masih menjagokan saham perbankan untuk tahun ini.
Sektor perbankan diyakini masih berpotensi tumbuh dan memberikan imbal hasil yang baik seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit di tahun depan di tengah proses pemulihan ekonomi RI.
Kendati memang, kebijakan pengetatan mobilitas oleh pemerintah untuk menekan penyebaran virus Covid-19 bisa menjadi penghambat pemulihan ini.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit 2022 mencapai 6-8%. Proyeksi tersebut sesuai dengan pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut.
Sementara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis penyaluran kredit perbankan akan tumbuh 7,5% secara yoy di 2022.
Asal tahu saja, pada 2021, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 5,2% secara yoy.
Adapun proyeksi dari analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dalam papernya yang terbit pada Rabu (9/2/2022), pertumbuhan kredit bank diprediksi hingga 10,2% pada tahun ini.
Menurut amatan Mirae, secara keseluruhan keempat bank (BBRI, BBNI, BMRI, dan BBCA) dalam posisi yang tepat untuk menangkap potensi kenaikan permintaan kedit pada tahun 2022.
"Tingkat LDR [loan to deposit ratio] mereka di bawah standar yang seharusnya memberi mereka likuiditas yang cukup di tengah potensi kenaikan suku bunga BI. Dengan demikian, kami percaya kenaikan suku bunga akan memiliki dampak yang stabil hingga positif terhadap profitabilitas bank," jelas analis Mirae, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (9/2).
Sementara, soal kualitas aset, Mirae percaya rasio kredit bermasalah (NPL) akan terus menurun mengingat situasi ekonomi yang membaik. "Namun, tingkat pemulihan bervariasi antar sektor dan setiap peminjam," imbuh Mirae.
Berkaca dari hal tersebut, Mirae memberikan peringkas atawa rating overweight untuk sektor perbankan RI tahun ini.
Mirip dengan Mirae, sebelumnya, NH Korindo Sekuritas dalam Market Outlook 2022 juga memberikan rating yang sama untuk sektor perbankan RI. Saham-saham andalannya pun sama, yakni BBNI, BMRI, BBCA, dan BBRI.
Rating overwight pada suatu sektor saham biasanya berarti bahwa analis saham percaya bahwa harga saham perusahaan berpotensi berkinerja lebih baik di masa depan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf)[Gambas:Video CNBC]