Pelemahan Dolar AS Jadi Booster Laju Tembaga Siang Ini

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 09/02/2022 12:40 WIB
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia terpantau menguat pada perdagangan jelang siang hari ini. Dolar yang melemah dan persediaan yang menyusut jadi katalis positif untuk laju tembaga.

Pada Rabu (9/2/2022) pukul 11.09 WIB harga tembaga tercatat US$ 9.815/ton, menguat 0,35% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.


Dolar AS bergerak stagnan di level di US$ 95.51, turun 0,14% dibandingkan dengan posisi kemarin. Hal ini jadi sentimen positif bagi tembaga. Sebab tembaga yang dibanderol dengan dolar menjadi lebih murah dibandingkan mata uang lainnya. Sehingga permintaan terdongkrak, harga ikut terungkit.

Aktivitas pertambangan di tambang tembaga Las Bambas, Peru mulai turun tajam setelah masyarakat memblokir jalan akses utama sejak akhir bulan lalu. Indikasinya adalah konsumsi listrik yang telah turun 40% sejak pemblokiran dimulai.

"Data memang menunjukkan konsumsi yang lebih rendah. Ini adalah pratinjau dari apa yang bisa terjadi jika blokade berlanjut," kata Gonzalo Tamayo, mantan menteri pertambangan dan mitra di konsultan Macroconsult.

Peran Las Bambas cukup besar karena merupakan salah satu yang terbesar di dunia dan diperkirakan menyumbang 2% pasokan tembaga dunia.

Berita ini jadi sentimen positif bagi tembaga karena pasokan dunia terancam makin berkurang di tengah persediaan yang terus menipis.

Pada 3 Februari 2022 persediaan tembaga di gudang yang dipantau bursa logam London (LME) tercatat 79.925 ton. Jumlah ini turun 68,6% dari persediaan tertinggi bulan Agustus 2021.

Wang Tao, analis teknikal Reuters mengatakan harga tembaga berpotensi menguji resisten di US$ 9.991/ton pada minggu ini. Jika breakout target berikutnya adalah US$ 10.193/ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siasat Bisnis Es Krim Laris Manis Saat Ekonomi Bergejolak