
Cuan Triliunan Duo Hartono Sampai Larangan Penjualan Unitlink

5.OJK Bakal Larang Penjualan Unit Link di Bank
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana untuk melakukan pelarangan penjualan unit link melalui bank jika masih ada perusahaan asuransi yang bersengketa dengan nasabahnya.
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan, perihal penyelesaian sengketa perusahaan asuransi dan nasabah sebenarnya sudah diatur oleh OJK, yakni mengenai perlindungan konsumen.
Di dalam aturan tersebut sudah ditetapkan mengenai tata cara bagaimana tindakan pengawas jika ada masalah dengan produk jasa keuangan. Ini yang kemudian menjadi titik tolak untuk kemudian OJK memonitor langkah yang dilakukan oleh para perusahaan asuransi.
6.BTN Mau Terbitkan Obligasi Rp 1 T di Q2-2022
Bank BUMN yang berfokus pada pembiayaan perumahan, PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk (BBTN), berencana menerbitkan obligasi dengan emisi senilai Rp 1 triliun.
Direktur Keuangan, Perencanaan dan Tresuri BTN, Nofry Rony Poetra menyampaikan, penerbitan instrumen surat utang kembali dilakukan pada tahun ini setelah sebelumnya perseroan tidak menerbitkan obligasi sepanjang tahun 2021.
"Penerbitan surat berharga, di 2022 akan rutin menerbitkan obligasi kembali, tahun lalu kita hentikan. Tahun ini kita akan menerbitkan [obligasi] Rp 1 triliun," kata Nofry, dalam konferensi pers, Selasa (8/2/2022).
7.Nanotech Incar Dana Rp 134,9 M dari IPO, Simak Jadwalnya
Emiten pengecer bahan kimia dan farmasi PT Nanotech Indonesia Global akan melepas sebanyak-banyaknya 1.285.000.000 saham atau setara dengan 29,99% saham melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Saham perusahaan ditawarkan dengan harga Rp 95-Rp 105 per saham.
Berdasarkan prospektus yang dirilis, perusahaan diperkirakan akan mendapatkan dana Rp 122,07 miliar-Rp 134,92 miliar dari IPO ini.
Dana tersebut senilai Rp 69,97 miliar rencananya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi kesehatan, kosmetik, dan farmasi dalam rangka mendukung pengembangan dan perluasan usaha perusahaan.
8.Jumbo! Potensi Raihan Dana IPO 15 Startup di BEI Rp 127 T
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan sampai dengan saat ini terdapat 15 perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi unicorn dan centaur yang berencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham di bursa saham domestik dengan potensi raihan dana Rp 127 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEII Gede Nyoman Yetnamenyebut, 15 perusahaan tersebut merupakan hasil pemetaan yang dilakukan otoritas bursa dari 50 perusahaan rintisan yang beroperasi di Indonesia.
"Dari 50 perusahaan tersebut, kami sudah bertemu dengan 20 perusahaan, di mana 15 perusahaan di antaranya menyatakan berencana untuk melakukan IPO," ungkap Nyoman, Selasa (8/2/2022).
Adapun valuasi dari 20 perusahaan tersebut diperkirakan mencapai US$ 22 miliar atau sekitar Rp 316,36 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.380 per US$. Sedangkan, target penggalangan dana yang direncanakan sekitar US$ 8,8 miliar atau setara Rp 126,54 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
