
Tambang Besar Diblokir, Apa Kabar Harga Tembaga?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga terpantau menguat pada perdagangan pagi hari ini imbas produksi tambang terbesar nomor dua di dunia merosot.
Pada Selasa (8/2/2022) pukul 09.43 WIB harga tembaga tercatat US$ 9.816/ton, naik 0,39% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Aktivitas pertambangan di tambang tembaga Las Bambas mulai turun tajam setelah masyarakat memblokir jalan akses utama sejak akhir bulan lalu. Indikasinya adalah konsumsi listrik yang telah turun 40% sejak pemblokiran dimulai.
"Data memang menunjukkan konsumsi yang lebih rendah. Ini adalah pratinjau dari apa yang bisa terjadi jika blokade berlanjut," kata Gonzalo Tamayo, mantan menteri pertambangan dan mitra di konsultan Macroconsult.
Penurunan cepat dalam konsumsi listrik menegaskan betapa sensitifnya tambang besar di Peru ini terhadap blokade jalan.
Sejak dibuka pada tahun 2016, tercatat penduduk telah memblokir jalan selama lebih dari 400 hari. Protes masyarakat setempat adalah mengenai pencemaran lingkungan, kelestarian tanaman dan hewan, dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Berita ini jadi sentimen pendorong tembaga karena pasokan dunia terancam makin berkurang di tengah persediaan yang terus menipis. Pada 7 Februari 2022 persediaan tembaga di gudang yang dipantau bursa logam London (LME) tercatat 80.025 ton. Jumlah ini turun 68,6% dari persediaan tertinggi bulan Agustus 2021.
Asal tahu saja, peran Las Bambas cukup besar karena merupakan salah satu yang terbesar di dunia dan diperkirakan menyumbang 2% pasokan tembaga dunia.
Wang Tao, Analis Teknikal Reuters, menyebut harga tembaga berpotensi menguji resisten di US$ 9.991/ton pada minggu ini. Jika breakout target berikutnya adalah US$ 10.193/ton.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat