Iran-Negara Barat Siap Damai, Harga Minyak Anjlok

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 February 2022 06:44
Shell
Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia ambles pada perdagangan pagi ini. Rasanya investor belum puas mencairkan keuntungan karena sebelumnya harga si emas hitam melambung tinggi.

Pada Selasa (8/2/2022) pukul 06:03 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 92,69/barel. Turun 0,62% dari hari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 91/barel. Anjlok 1,07%.

crudeSumber: Refinitiv

Well, sepertinya investor masih memasang mode ambil untung (profit taking). Wajar, harga brent dan light sweet dalam sepekan terakhir masih naik masing-masing 4,11% dan 3,94% walau pagi ini turun. Sejak akhir 2021 (year-to-date), harga meroket 53,45% dan 58,05%.

Keuntungan yang sebesar itu tentu membuat pelaku pasar tergoda. Jadi jangan heran kalau kontrak minyak banyak dijual karena untungnya memang besar. Aksi jual itu membuat harga berkurang.

Halaman Selanjutnya --> Kesepakatan Nuklir Iran Siap Dihidupkan Lagi

Dari sisi fundamental, investor berekspektasi pasokan minyak di pasar dunia akan bertambah. Ekspektasi ini datang seiring pembicaraan Amerika Serikat (AS) dan Iran terkait perjanjian nuklir.

Pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump, AS meninggalkan perjanjian nuklir antara Iran dengan negara-negara barat. Trump bahkan kembali memberikan sanksi kepada Negeri Persia.

Joseph 'Joe' Biden, pengganti Trump, berupaya untuk kembali menggandeng Iran ke perjanjian nuklir. Memang masih berproses, tetapi setidaknya sudah mengarah menuju kesepakatan. Seorang pejabat Uni Eropa membisikkan kepada Reuters bahwa kemungkinan akan terjadi perundingan di Wina (Austria) pekan ini.

Jika kesepakatan tercapai, maka sanksi terhadap Iran bisa dicabut. Termasuk sanksi larangan ekspor minyak. Dengan demikian, pasokan minyak dari Iran akan masuk ke pasar dunia sehingga membuat harga lebih stabil.

"AS punya kepentingan karena tingginya tekanan inflasi. Bagi pemerintahan Biden, cara cepat untuk menurunkan inflasi adalah turunnya harga energi," kata Bob Yawger, Director of Energy Futures di Mizuho, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular