
Iran-Negara Barat Siap Damai, Harga Minyak Anjlok

Dari sisi fundamental, investor berekspektasi pasokan minyak di pasar dunia akan bertambah. Ekspektasi ini datang seiring pembicaraan Amerika Serikat (AS) dan Iran terkait perjanjian nuklir.
Pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump, AS meninggalkan perjanjian nuklir antara Iran dengan negara-negara barat. Trump bahkan kembali memberikan sanksi kepada Negeri Persia.
Joseph 'Joe' Biden, pengganti Trump, berupaya untuk kembali menggandeng Iran ke perjanjian nuklir. Memang masih berproses, tetapi setidaknya sudah mengarah menuju kesepakatan. Seorang pejabat Uni Eropa membisikkan kepada Reuters bahwa kemungkinan akan terjadi perundingan di Wina (Austria) pekan ini.
Jika kesepakatan tercapai, maka sanksi terhadap Iran bisa dicabut. Termasuk sanksi larangan ekspor minyak. Dengan demikian, pasokan minyak dari Iran akan masuk ke pasar dunia sehingga membuat harga lebih stabil.
"AS punya kepentingan karena tingginya tekanan inflasi. Bagi pemerintahan Biden, cara cepat untuk menurunkan inflasi adalah turunnya harga energi," kata Bob Yawger, Director of Energy Futures di Mizuho, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)