Tambang Diboikot, Harga Tembaga Menuju US$ 10.000/Ton?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 07/02/2022 16:40 WIB
Foto: Ilustrasi batu tembaga. (Dok: Detikcom/Dikhy Sasra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia mengalami koreksi pada awal pekan hari ini setelah menguat 3,5% sepanjang pekan lalu. Meskipun melemah, sentimen positif menyelimuti laju harga tembaga.

Pada Senin (7/2/2022) pukul 15:18 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.811,5/ton, turun 0,3% dibandingkan harga penutupan pada akhir pekan lalu.


MMG Ltd mengatakan bahwa produksi di tambang tembaga Las Bambas dapat berukuran pada 20 Februari setelah masyarakat setempat kembali memblokir jalan yang digunakan untuk menambang. Dalam perkembangan terakhir, MMG mengatakan masyarakat setempat telah memasang blokade baru sekitar 100 kilometer dari tambang tembaga.

"Karena pembatasan transportasi masuk dan keluar, Las Bambas terpaksa secara bertahap mengurangi operasi tambang," kata MMG.

Masyarakat Chumbivilcas, telah berulang kali menuduh perusahaan China gagal menyediakan pekerjaan dan pendapatan ke wilayah tersebut. Daerah ini jadi salah satu yang termiskin di Peru, padahal memiliki kekayaan mineral yang besar.

Berita ini jadi sentimen positif bagi tembaga karena pasokan dunia terancam makin berkurang. Peran Las Bambas cukup besar karena merupakan salah satu yang terbesar di dunia dan diperkirakan menyumbang 2% pasokan tembaga dunia.

Wang Tao, Analis Teknikal Reuters, mengatakan harga tembaga berpotensi menguji resisten di US$ 9.991/ton pada minggu ini. Jika breakout target berikutnya adalah US$ 10.193/ton.

Sedangkan support saat ini berada di US$ 9.720/ton. Support selanjutnya ada di US$ 9.539/ton.

Sumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siasat Bisnis Es Krim Laris Manis Saat Ekonomi Bergejolak