Gak Perlu Bertahun-Tahun, Value Investing Bisa Cuma 2 Bulan

Feri Sandria, CNBC Indonesia
07 February 2022 10:15
Lo Kheng Hong (CNBC Indonesia/Houtmand P. Saragih)
Foto: Lo Kheng Hong (CNBC Indonesia/Houtmand P. Saragih)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lukas Setia Atmaja, pengajar di Universitas Prasetya Mulya menyebut bahwa value investing tidak melulu membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun, melainkan bisa hanya dalam dua bulan, seperti yang telah dibuktikan Lo Kheng Hong.

Dalam unggahannya di YouTube ia menyebutkan kalau Investor kawakan Tanah Air, Lo Kheng Hong (LKH), yang terkenal disiplin melakukan investasi untuk mencari saham 'super' dengan harga yang lebih murah dari harga wajarnya (value investing) mampu merealisasikan strategi tersebut hanya dalam waktu dua bulan saja.

Lukas mengatakan bahwa LKH pernah membeli saham INDY di harga Rp 200 per saham dan dilego di harga Rp 600, atau mengalami kenaikan 200% hanya dalam dua bulan.

"Dia cerita waktu memberikan kuliah di Prasetya Mulya ... Tanpa ditanya dia cerita beli saham INDY," ungkap Lukas.

Ia juga menyebutkan bahwa saat itu tidak ada mahasiswa yang berani mengambil risiko mengingat kala itu Indika Energy (INDY) masih merugi dan "harganya juga sudah jatuh sedalam-dalamnya."

Lukas juga menambahkan bahwa harga batu bara yang jeblok - saat itu berada di kisaran US$ 49/ton - juga menjadi alasan investor takut mengoleksi saham induk dari perusahaan batu bara ternama Kideco Jaya Agung.

Meski telah melepas saham INDY dengan keuntungan 200%, Lukas mengatakan bahwa enam bulan kemudian LHK kembali mengoleksi saham tersebut di harga Rp 830/saham, dengan alasan induk Petrosea (PTRO) tersebut memiliki perkembangan yang bagus saat itu.

Meski tidak dirinci secara jelas terkait tanggal pembelian, terakhir kali saham INDY ditutup di kisaran harga Rp 200/saham terjadi pada awal tahun 2016, yang mana jelang akhir tahun saham ini melonjak naik ke level Rp 800-an per saham. Pada perdagangan sesi I Senin (7/2), pukul 09.45 WIB saham INDY diperdagangkan di level Rp 1.990/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 10,34 triliun.

Sebagai informasi, selain merupakan dosen di Universitas Prasetya Mulya, Lukas Setia Atmaja yang mengaku sebagai sahabat LHK ini juga merupakan investor saham dan pendiri komunitas HungryStock.


(fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belum Banyak yang Tahu, Lo Kheng Hong Pernah Nyaris Bangkrut!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular