
Di Balik Keunggulan BRI, Ada Kisah Kebangkitan UMKM

Digitalisasi yang dirintis perseroan sejak 5 tahun terakhir kian membuahkan hasil di tengah pandemi. Terbukti, jumlah penggunaan BRIMO (BRI Mobile) meningkat secara eksponensial, dari 3 juta pada 2019 (sebelum pandemi), menjadi 9,1 juta pada 2020, dan melesat 56,4% menjadi 14,2 juta orang per akhir tahun lalu.
Volume transaksi pun melesat dari 101 juta kali (2019) menjadi 766 juta kali (2020) dan melesat 66,2% menjadi 1,27 miliar transaksi. Nilai transaksi meroket dari hanya Rp 34 triliun (2019) menjadi Rp 197 triliun (2020), dan meroket 581,1% menjadi Rp 1.345 triliun per akhir 2021.
Secara total, jumlah transaksi melalui internet banking (termasuk BRIMO) mencapai 3,2 miliar dalam setahun, tumbuh 17,8% dari posisi tahun 2020 sebesar 2,7 miliar. Jika dirata-rata, maka setahun kemarin BRI setiap detik memfasilitasi 101 transaksi internet banking, sepanjang tahun.
Tingginya volume transaksi tersebut sejalan dengan semakin lengkapnya fitur layanan yang dimiliki BRIMO. Per 2021, fasilitas digital banking tersebut telah menyediakan lebih dari 80 fitur di dalamnya, yang menghubungkan 10 ekosistem berbeda ke dalam 1 aplikasi.
Beberapa di antaranya adalah ekosistem transportasi, layanan kesehatan, fintech, e-commerce, agrikultur, minyak dan gas (migas), hingga pendidikan. Hal itu dimungkinkan menyusul pengembangan teknologi Application Programming Interface (API) melalui BRIAPI.
"Untuk menjawab tantangan masa depan, termasuk memenuhi karakter unik segmen ultra mikro, BRI terus mempercepat transformasi digital melalui digitalisasi proses bisnis, membangun ekosistem digital dan menciptakan proposisi digital baru," tutur Sunarso dalam pernyataan resmi.
Untuk memastikan nasabah bisa memanfaatkan layanan digital BRI dengan lancar, lanjut dia, BRI membentuk skuad baru yakni penasihat digital (digital advisor) yang tugas utamanya adalah mendampingi pelanggan dalam menelusuri perjalanan digital para nasabah bersama BRIMO.
Tidak hanya mencetak peningkatan transaksi, BRIMO juga menarik minat nasabah untuk menabung secara digital. Per 31 Desember, jumlah rekening tabungan digital di BRIMO telah mencapai 1,3 juta, atau melesat 660% dari posisi akhir 2020 yang baru 173.000 rekening.
Nilai rekening mereka juga telah mencapai Rp 4,5 triliun, terbang 704% dari posisi akhir 2020 yang baru sebanyak Rp 600 miliar. Hal ini membantu BRI mendulang dana murah (current account and saving account/CASA). CASA perseroan per Desember 2021 mencapai Rp 714 triliun atau tumbuh 63,3% secara tahunan.
Penyumbang utama CASA itu adalah tabungan, yang per 2021 mencapai Rp 311,3 triliun, atau menyumbang 88% dari dana pihak ketiga (DPK) yang dikumpulkan BRI. Porsi itu meningkat jika dibandingkan dengan porsi CASA 2020 yang sebesar 87% dengan total Rp 289,1 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)[Gambas:Video CNBC]