Mantap! IHSG Cetak Sejarah Lagi

Tri Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 04/02/2022 15:33 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,71% di level 6.731,39. Ini merupakan level All Time High (ATH) harian terbaru bagi IHSG.

Saat IHSG menguat ada 284 saham yang ikut naik, 222 saham melemah dan 174 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 11,2 triliun dan asing net buy jumbo di pasar reguler sebesar Rp 868,64 miliar.

Saham yang paling banyak dikoleksi asing pada perdagangan hari ini adalah saham BBRI dan TLKM dengan net buy masing-masing sebesar Rp 779,5 miliar dan Rp 76,7 miliar.


Sedangkan saham ANTM dan INCO dari sektor tambang menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan net sell masing-masing sebesar Rp 43,3 miliar dan Rp 40,8 miliar.

Mayoritas bursa saham Asia mengalami kenaikan hari ini. Indeks Hang Seng memimpin penguatan dengan apresiasi 3,24%.

Menariknya, IHSG justru menguat ketika sedang banjir sentimen negatif. Sentimen pemberat pasar datang dari bursa saham Wall Street.

Semalam ketiga indeks saham acuan bursa New York ditutup dengan koreksi tajam. Indekd Dow Jones minus 1,45%. Kemudian indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing anjlok 2,44% dan 3,74%.

Saham-saham teknologi AS terus tertekan akibat aksi jual yang masif oleh para investornya jelang kenaikan suku bunga acuan yang akan dilakukan oleh the Fed paling cepat bulan Maret 2022.

Kemudian dari dalam negeri, kenaikan kasus infeksi Covid-19 masih menjadi cermatan utama pelaku pasar belakangan ini.

Lonjakan kasus infeksi Covid terus meningkat drastis dalam sepekan dalam sepekan ini, di mana dalam empat hari terakhir kasus corona kembali menembus angka 10.000.

Data terbaru dari pemerintah, per tanggal 3 Februari terdapat penambahan 27.197 kasus positif baru. Provinsi DKI Jakarta melaporkan tambahan tertinggi dengan 10 ribu kasus dalam 24 jam terakhir.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat