Perusahaan Konstruksi Mau IPO, Jual Saham Rp 150-Rp 350

Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 February 2022 15:10
Pekerja menyelesaikan proyek infrastruktur di Jakarta, Kamis (25/10). Pemerintah tetap meningkatkan belanja infrastruktur untuk 2019. Anggaran infrastruktur dialokasikan sebesar Rp 420,5 triliun, naik 2,4% dari 2018 senilai Rp 410,4 triliun. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Pembangunan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon emiten jasa konstruksi umum, PT Sumber Mas Konstruksi menawarkan sebanyak 250 juta saham atau setara dengan 19,95% melalui penawaran umum saham perdana (intial public offering/IPO). Harga saham yan ditawarkan di harga Rp 150-Rp 350 per saham.

Berdasarkan prospektus awal yang dirilis perusahaan, ditargetkan dana yang diperoleh dari IPO ini kisaran Rp 37,5 miliar- Rp 87,5 miliar.

Dana ini oleh perusahaan akan digunakan untuk modal kerja konstruksi di masa yang akan datang dengan porsi 97%. Lalu sisanya akan digunkaan untuk penelitian dan pengembangan sumber daya manusia di antaranya untuk peningkatan keahlian dan kualitas tenaga kerja.

Penawaran awal saham ini mulai dilakukan 4-10 Februari 2022 dan ditargetkan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa didapat pada 22 Februari 2022.

Penawaran umum rencananya akan dilakukan pada 24-25 Februari 2022 dan dilanjutkan pada 1-2 Maret 2022. Penjatahan akan dilakukan pada 2 Maet dan pencatatan saham dilakukan pada 7 Maret 2022.

Perusahaan bekerja sama dengan PT Erdikha Elit Sekuritas sebaga penjamin pelaksana emisi efek ini.

Adapun perusahaan ini menjalankan bisnis memborong, merencanakan dan melaksanakan segala macam pekerjaan bangunan, termasuk jembatan, jalan, penggalian dan penimbunan tanah, pemasangan instalasi listrik dan air serta pekerjaan-pekerjaan lainnya yang bersangkutan dengan pekerjaan-pekerjaan bangunan.

Pemegang saham mayoritas saat ini adalah PT Vina Nauli Jordania sebesar 70,09%, PT Umaty Global Finance sebesar 14,95%, PT Zareen Capital Nusantara 9,97%, dan Intan Magdalena P 4,99%.

Hingga akhir September 2021 lalu nilai aset perusahaan mencapai Rp 125,98 miliar, naik dari posisi Desember 2020 yang sebesar Rp 68,48 miliar. Total liabilitas perusahaan mencapai Rp 7,04 miliar dan ekuitas Rp 125,19 miliar, naik dari akhir tahun sebelumnya Rp 72,76 miliar.

Dari sisi pendapatan, pada akhir kuartal III-2021 senilai Rp 126,61 miliar, naik signifikan dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 58,18 miliar.

Sedangkan laba tahun berjalannya senilai Rp 12,28 miliar, naik dari Rp 4,54 miliar.


(mon/mon)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dari Bimbel Hingga Arak, Ini Antrean IPO di Awal 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular