
Wah! Kurs Dolar Singapura Makin Mahal, Tembus Rp 10.700/SG$

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski mengalami fluktuasi harian, tetapi laju kenaikan dolar Singapura melawan rupiah masih belum terbendung. Pada perdagangan Jumat (4/2), dolar Singapura menembus RP 10.700/SG$, yang merupakan level termahal dalam lebih dari 5 bulan terakhir.
Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) yang sudah dua kali mengetatkan kebijakan moneter membuat dolar Singapura terus menanjak. Sebaliknya, rupiah sedang tertekan akibat lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19).
Pada pukul 11:19 WIB, SG$ 1 berada di kisaran Rp 10.701, menguat tipis 0,06% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 30 Agustus lalu. Kemarin mata uang Negeri Merlion ini menguat 0,4% dan sepanjang tahun ini sudah naik lebih dari 1,3%.
MAS pada Selasa lalu sedikit mengetatkan kebijakan moneternya, setelah melakukan hal yang sama di bulan Oktober lalu. Hal tersebut menjadi kejutan di pasar, sebab pengetatan tersebut diperkirakan baru akan dilakukan beberapa bulan ke depan.
Tetapi mengingat pengetatan tersebut hanya sedikit, MAS diperkirakan akan melakukannya lagi dua bulan April. Sebab, inflasi yang tinggi sedang melanda Singapura.
Data dari pemerintah Singapura pada Senin (24/1) menunjukkan inflasi di bulan Desember melesat 4% year-on-year (yoy) lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,8% (yoy), dan tertinggi sejak Februari 2013.
Kemudian inflasi inti yang tidak memasukkan biaya akomodasi dan transportasi pribadi melesat 2,1% (yoy), tertinggi sejak Juli 2014. Kenaikan tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya 1,6% (yoy) dan hasil survei Reuters terhadap para ekonom yang memperkirakan sebesar 1,7%.
Sementara itu dari dalam negeri, kemarin Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan ada tambahan 27.197 kasus baru, jauh meningkat dibandingkan hari sebelumnya 17.895 kasus dan menjadi yang tertinggi sejak 14 Agustus tahun lalu.
DKI Jakarta masih menyumbangkan kasus harian terbanyak, yaitu 10.117. Disusul Jawa Barat (7.308) dan Banten (4.312).
Terus menanjaknya kasus Covid-19 membuat pelaku pasar was-was Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang lebih ketat akan diterapkan lagi.
Saat ini pemerintah masih menetapkan PPKM level 2 di DKI Jakarta, tetapi tidak menutup kemungkinan akan diketatkan pada pekan depan. Hal tersebut berisiko menghambat laju pemulihan ekonomi yang memberikan tekanan bagi rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!
