The Fed Lewat! Bank Sentral Inggris Sudah 2 Kali Kerek Bunga

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 February 2022 11:20
BOE Tahan Suku Bunga Acuan
Foto: BOE Tahan Suku Bunga Acuan (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) kembali mengerek suku bunga acuannya dalam pengumuman rapat kebijakan moneter Kamis (3/2) kemarin. Dengan demikian, bank sentral pimpinan Andrew Bailey ini sudah menaikkan suku bunga dalam 2 bulan beruntun, menjadi yang pertama sejak tahun 2004.

Di bulan Desember lalu, BoE menaikkan suku bunga sebesar 15 basis poin, menjadi bank sentral utama yang menaikkan suku bunga.

BoE kemarin mengumumkan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,5%. Dari 9 anggota Monetary Policy Committee (MPC), 5 orang memilih menaikkan suku bunga 25 basis poin.

4 orang lainnya bukannya lebih dovish, tetapi justru memilih menaikkan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 0,75%.

Hal tersebut menjadi kejutan, artinya BoE akan agresif dalam menaikkan suku bunga di tahun ini, dan tidak menutup kemungkinan akan kembali dilakukan dalam waktu dekat.
Dengan demikian, BoE jauh lebih cepat dari bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) yang baru akan menaikkan suku bunga di bulan Maret.

Dampaknya, nilai tukar poundsterling menguat 5 hari beruntun melawan dolar AS hingga Kamis kemarin, dengan total 1,6%.

Tingginya inflasi menjadi alasan Bailey dan kolega agresif dalam menaikkan suku bunga. Di bulan Desember lalu, inflasi Inggris melesat 5,4% year-on-year (yoy), menjadi yang tertinggi sejak Maret 1992. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari ekspektasi ekonom yang disurvei Reuters sebesar 5,2% (yoy).

BoE kemarin bahkan merevisi proyeksi inflasinya, kini puncaknya diperkirakan akan mencapai 7,25% di bulan April, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 6%.

Dalam laporannya pasca pengumuman kebijakan moneter, MPC melihat kenaikan suku bunga selanjutnya akan tergantung dari prospek inflasi dalam jangka menengah.

"MPC menilai jika perkembangan perekonomian secara menyeluruh sejalan dengan proyeksi bank sentral di bulan Februari, beberapa pengetatan moneter yang moderat akan tepat dilakukan dalam beberapa bulan ke depan," tulis pernyataan MPC yang dikutip CNBC International, Kamis (3/2).

Analis dari ING kini memperkirakan BoE akan kembali menaikkan suku bunga di bulan Maret dan Mei.

"Jelas BoE melihat perlunya langkah pre-emptive dan membuat perlindungan yang kuat untuk menghadapi risiko tingginya inflasi. Kami sangat yakin kenaikan suku bunga kali ini akan diikuti kenaikan lagi di bulan Maret dan Mei," tulis analis ING dalam laporannya.

Analis tersebut mengatakan kenaikan baru akan dihentikan sementara ketika suku bunga mencapai 1%.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Sentral Turki Makin Edan, Inggris "Tak Bisa Diandalkan"

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular