Mulai Bangkit, Insentif Pajak Kerek Penjualan Emiten Properti

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
04 February 2022 13:35
Proyek Superblok Podomoro City Deli Medan/Dok APLN
Foto: Proyek Superblok Podomoro City Deli Medan/Dok APLN

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor properti menunjukkan tren peningkatan prapenjualan atau marketing sales sepanjang tahun 2021. Sektor ini berhasil lagi bangkit setelah terhantam pandemi Covid-19.

Hal ini terlihat dari membaiknya kinerja prapenjualan dua emiten properti pengembang kawasan modern terpadu Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), dan emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Katalis pendorong kenaikan tersebut antara lain adanya insentif fiskal dari pemerintah untuk sektor properti.

Puradelta Lestari tercatat meraih niali prapenjualan sebesar Rp 1,76 triliun di tahun 2021. Hasil ini terutama ditopang oleh penjualan 62,5 hektar lahan industri.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS, Tondy Suwanto, mengatakan bahwa tahun 2021 merupakan tahun yang cukup baik, namun juga menantang bagi penjualan lahan industri.

"Di awal tahun 2021, walaupun masih di tengah situasi pandemi, permintaan akan lahan industri cukup tinggi, khususnya permintaan dari sektor data center," kata Tondy Suwanto," dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (4/2/2022).

Tondy mengatakan, di tengah tantangan akibat situasi pandemi tahun 2021 dan tertundanya beberapa proses transaksi jual - beli, perseroan masih dapat meraih marketing sales sebesar Rp 1,76 triliun, atau sekitar 88% dari target marketing sales perseroan sebesar Rp 2 triliun. Menurutnya, beberapa transaksi jual beli lahan industri yang tertunda akan diselesaikan di tahun 2022.

"Meskipun adanya proses-proses yang tertunda akibat pengetatan mobilitas di tahun 2021, kami meyakini bahwa transaksi yang tertunda tersebut dapat diselesaikan di tahun 2022 ini, " ujarnya.

Dilihat berdasarkan sektornya, otomotif dan sektor data center merupakan kontributor utama dari penjualan 62,5 hektar lahan industri Perseroan.

Sementara itu, pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), membukukan prapenjualan pada tahun 2021 sebesar Rp 2,7 triliun di luar Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Nilai tersebut melampui target perseroan pada tahun lalu sebesar Rp 2 triliun. Percepatan pengembangan proyek-proyek properti baru yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen saat ini menjadi kunci tercapainya target tersebut.

Corporate Secretary APLN, Justini Omas menjelaskan, selama tahun 2021 APLN telah mengembangkan proyek properti baru seperti Kota Podomoro Tenjo dan Bukit Podomoro Jakarta, serta mempercepat pembangunan sejumlah proyek seperti Podomoro Park Bandung, Podomoro Golf View Cimanggis, Grand Taruma Karawang dan Podomoro City Deli Medan.

"Kami bersyukur di tengah berbagai tantangan ekonomi selama tahun 2021 kepercayaan konsumen terhadap produk-produk properti APLN di berbagai daerah terus meningkat. Kami juga berhasil mengoptimalkan dan memanfaatkan insentif pajak properti yang diberikan oleh pemerintah pada tahun 2021 agar penjualan terus meningkat," ungkap Justini melalui keterangan pers di Jakarta.

Dari prapenjualan itu, Kota Podomoro Tenjo memberikan kontribusi sebanyak 29%, Podomoro Park Bandung 22%, Podomoro City Deli Medan 14%, Pakubuwono Spring 8%, Bukit Podomoro Jakarta 7%, Podomoro Golf View 5% dan Grand Taruma Karawang 4%.

Justini juga menyampaikan bahwa pencapaian marketing sales di tahun 2021 murni berasal dari penjualan proyek-proyek properti. Berbeda halnya dengan tahun 2020, di mana dari total marketing sales sebesar Rp 3,5 triliun, sekitar 89% berasal dari penjualan 280 hektar lahan industri di Karawang, Jawa Barat.


(sys/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kode Hankyu ke Pengusaha Jepang Setelah Akuisisi Central Park

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular