
Peringkat Obligasi Dolar APLN Dipangkas, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) memberikan penjelasan terkait peringkat obligasi senior USD APL Realty Holdings Pte. Ltd. Pertimbangan Moody's memberikan peringkat Caa2, di antaranya dikarenakan perseroan memiliki leverage atau rasio utang yang tinggi.
Direktur Caesar mengatakan, pada tahun 2022, APLN telah berhasil menurunkan leverage dengan melunasi pinjaman Guthrie Venture Pte., Ltd. sebesar 172,8 dolar Singapura juta. Jumlah liabilitas perseroan pada akhir tahun 2022 meniadi Rp 16.15 triliun dibandingkan Rp 19,07 triliun pada akhir 2021.
Selanjutnya pada saat ini perusahaan akan tetap berfokus untuk menurunkan leverage. Perseroan sudah memiliki rencana bisnis untuk itu dan memiliki cukup keyakinan untuk dapat merealisasikannya.
"Namun rencana bisnis terkait hal ini belum dapat kami informasikan kepada publik, antara lain karena perjanjian larangan pengungkapan informasi rahasia antara para pihak terkait," ujarnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/5).
Selain itu, kondisi dan kinerja keuangan terkini per Maret 2023, menunjukkan pertumbuhan positif secara tahunan.
Perseroan membukukan laba komprehensif sebesar Rp 134,7 miliar, meningkat 228% dibandingkan periode sama tahun 2022 sebesar Rp 41,1 miliar.
Pulihnya bisnis di sektor perhotelan dan pusat perbelaniaan serta penjualan proyek-proyek properti meniadi faktor utama membaiknya kinerja Perseroan padaawal tahun 2023 ini.
"Selain itu, penurunan beban bunga dan biaya keuangan yang dikarenakan penurunan jumlah utang Perseroan juga menjadi faktor melonjaknyalaba komprehensif," sebutnya.
Sementara, penjualan dan pendapatan usaha per 31 Maret 2023 sebesar Rp 1,15 triliun. Angka tersebut 8,58% dibandingkan periode sama tahun 2022 sebesar Rp 1,26 triliun.
Penjualan pada 31 Maret 2023 yang sebesar Rp 813,27 miliar, turun dari Rp 960,02 miliar pada periode sama tahun 2022. Sebaliknya dari bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan, pendapatan berulang pada 31 Maret 2023 meningkat menjadi Rp 337,80 miliar dari Rp 299.09 miliar pada 31 Maret 2022.
"Kami berpandangan periode awal tahun selalu dinamis dan penuh tantangan. Oleh karena itu Perseroan akan terus berusaha untuk mendorong penguatan bisnis melalui sejumlah inisiatif yang sudah direncanakan," tururnya.
Dia menegaskan, rencana bisnis yang telah dan akan dilakukan untuk meningkatkan kondisi dan kinerja keuangan Perseroan, termasuk untuk meningkatkan peringkat Obligasi Senior yang diterbitkan oleh APL Realty Holdings Pte. Ltd. pada 2 Juni 2017.
Dari sisi penjualan produk, pihaknya terus mengoptimalkan besarnya kebutuhan masyarakat terhadap properti. Melalui inovasi produk yang diminati konsumen dan didukung infrastruktur yang baik, perseroan mengupayakan berbagai inisiatif pemasaran agar produk-produk Perseroan meniadi referensi dan pilihan konsumen, sehingga pendapatan dari penjualan produk-produk Perseroan dapat ditingkatkan.
Perseroan juga terus mendorong sektor pendapatan berulang dari hotel dan pusat perbelanjaan agar tumbuh positif.
Disamping itu, dari sisi biaya, manajemen akan selalu disiplin dan terukur dalam mengeksekusi setiap strategi yang sudah direncanakan dengan tetap mengedepankan efisiensi dalam berbagai lini bisnis.
Adapun tanggal jatuh tempo Obligasi Senior USD adalah 2 Juni 2024.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Agung Podomoro Land (APLN) Mau Buyback Obligasi Rp4,48 T