Dolar Jeblok, Harga Tembaga Merangkak Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
02 February 2022 15:15
FILE PHOTO: Trucks are parked at the open-pit mine of PT Freeport's Grasberg copper and gold mine complex near Timika, in the eastern region of Papua, Indonesia on September 19, 2015 in this file photo taken by Antara Foto.   REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara FotoATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. IT IS DISTRIBUTED, EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS. FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS MANDATORY CREDIT. INDONESIA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN INDONESIA./File Photo
Foto: Truk diparkir di tambang terbuka kompleks tambang tembaga dan emas Grasberg PT Freeport dekat Timika, di wilayah timur Papua, Indonesia (19/9/2015). (REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat seiring pelemahan dolar AS yang membuat logam menjadi lebih murah bagi investor pemegang mata uang lain.

Pada Rabu (2/2/2022) pukul 13:11 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.760/ton, naik 0,65% dibandingkan posisi kemarin.

Kemarin, indeks dolar AS turun 0,16% sementara di awal pekan merosot hingga 0,75% menjadi 96,39. Indeks dolar yang melemah karana pernyataan beberapa pejabat teras bank sentral AS (The Fed) meredakan spekulasi kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin di bulan Maret, menjadi indikasi tidak akan sangat agresif dalam menormalisasi kebijakan moneternya.

Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker, mengatakan ia mendukung kenaikan suku bunga sebanyak 4 kali di tahun ini, masing-masing sebesar 25 basis poin. Tetapi ia tidak melihat suku bunga bisa dinaikkan sebesar 50 basis poin di bulan Maret nanti.

"Jika inflasi berada di level saat ini dan mulai menurun, saya tidak melihat kenaikan sebesar 50 basis poin. Tetapi jika ada kenaikan tajam inflasi, saya rasa kita perlu bertindak lebih agresif," kata Harker saat wawancara denganBloomberg, Selasa (1/2).

Senada dengan Harker, Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard menolak rencana kenaikan 50 poin pada bulan Maret. Bullard mengatakan bahwa berapa tinggi The Fed akan menaikkan suku bunga masih belum bisa diukur saat ini.

Indeks dolar AS yang melemah menguntungkan tembaga yang diperdagangkan dengan dolar karena terlihat murah bagi pemegang mata uang lain. Permintaan akan terdongkrak, maka harga mengikuti.

Wang Tao, analis teknikal Reuters, mengatakan dalam resistennya harga tembaga dunia bisa mencapai US$ 9.798/ton setelah menembus resisten di US$ 9.596/ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular