IHSG Sukses Menghijau, 6 Saham Ini Malah Kena ARB!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
28 January 2022 16:09
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses ditutup di zona hijau, ada sejumlah saham yang anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7% pada perdagangan hari ini, Jumat (28/1/2022).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup naik 0,52% ke posisi 6.645,51 dengan nilai transaksi Rp 11,69 triliun dan volume perdagangan 21,70 miliar saham.

Seiring dengan penguatan IHSG, investor asing melakukan beli bersih Rp 135,19 miliar di pasar reguler dan beli bersih Rp 79,60 miliar di pasar negosiasi & pasar tunai.

Berikut 6 saham yang terkena batas ARB seiring nilai transaksi yang tergolong ramai.

  1. Sumber Global Energy (SGER), turun -6,89%, ke Rp 1.690/unit. Nilai transaksi Rp 27,2 M

  2. Krida Jaringan Nusantara (KJEN), -6,79%, ke Rp 755/unit. Nilai transaksi Rp 5,13 M

  3. Golden Eagle Energy (SMMT), -6,73%, ke Rp 388/unit. Nilai transaksi Rp 1,18 M

  4. Armada Berjaya Trans (JAYA), -6,71%, ke Rp 153/unit. Nilai transaksi Rp 5,7 M

  5. First Media (KBLV), -6,67%, ke Rp 490/unit. Nilai transaksi Rp 36,6 M

  6. Geoprima Solusi (GPSO), -6,54%, ke Rp 143/unit. Nilai transaksi Rp 5,9 M

Menurut data di atas, saham emiten yang bergerak di perdagangan batu bara SGER anjlok 6,89% ke Rp 1.690/unit. Para investor tampaknya melakukan aksi ambil untung setelah setidaknya dalam dua pekan terakhir saham SGER cenderung melesat.

Dalam sepekan, saham SGER naik 5,96% dan sejak awal tahun (ytd) melonjak 50,89%.

Sebelumnya, pada Selasa lalu (25/1), dalam keterangan mengenai penjelasan terkait volatilitas transaksi saham, manajemen SGER menjelaskan, perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

"Perseroan tidak mempunyai informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek perseroan serta kelangsungan hidup perseroan yang belum diungkapkan kepada publik," jelas manajemen dikutip CNBC Indonesia, Jumat (28/1).

Selain itu, pihak SGER juga memastikan, perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat paling tidak dalam 3 bulan mendatang.

"Pemegang saham utama belum memiliki rencana terkait dengan kepemilikan sahamnya di perseroan," imbuh pihak SGER.

Saham perusahaan logistik KJEN dan batu bara SMMT juga masing-masing ambles 6,79% dan 6,73% hari ini.

Kemudian, saham emiten transportasi darat dan logistik JAYA juga tersungkur hingga minus 6,71%, menandai pelemahan selama 4 hari beruntun.

Sejak awal tahun ini, saham JAYA memang 'loyo'. Ini terlihat dari kinerja secara year-to-date (ytd) yang minus 21,54%. Dalam sepekan belakangan, saham ini juga turun 18,18%.

Kabar teranyar, dalam keterbukaan informasi 20 Januari 2022, JAYA menjelaskan, perusahaan melakukan kerja sama dengan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills untuk pemenuhan layanan armada angkutan truck Losbak.

"Adanya pelanggan baru di awal tahun ini juga memberikan indikasi yang sangat baik atas perkembangan ekonomi ke depan. Management optimis melalui layanan armada serta strategi yang dijalankan saat ini akan mampu mendorong kinerja serta prospek perseroan lebih baik dari sebelumnya," demikian kata pihak JAYA.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular