'Gembok' Dibuka, Saham Boy Thohir Masuk Pemantauan Khusus!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Jumat, 28/01/2022 08:10 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham emiten pertambangan batu bara metalurgi PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mulai sesi I perdagangan Jumat (28/1/2022).

Bersamaan dengan itu, pihak bursa juga memasukkan saham ADMR ke dalam daftar pemantauan khusus mulai hari ini.

Berdasarkan keterbukaan informasi di website BEI, pembukaan saham ADMR dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai.


Sebelumnya, pada Selasa lalu (25/1) pihak BEI melakukan suspensi terhadap saham ADMR di pasar reguler dan pasar tunai lantaran terjadi kenaikan yang signifikan dalam waktu singkat.

Dengan ini, sejak melantai di bursa pada 3 Januari 2022, ADMR sudah dua kali 'digembok'. Sebagai informasi, pada 13-14 Januari 2022 saham emiten anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang dinakhodai Garibaldi 'Boy' Thohir ini juga disuspensi lantaran sahamnya yang terbang tinggi.

Sejak melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) dengan harga Rp 100/unit, saham ADMR sudah meroket 950%.

Seiring dengan pembukaan suspensi, BEI memasukkan saham ADMR ke dalam daftar saham dalam pemantauan khusus dengan kriteria notasi 10.

Suatu saham dengan notasi 10 berarti dikenakan penghentian sementara perdagangan saham selama lebih dari 1 hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.

Praktis, saham ADMR bergabung dengan 20 saham lainnya yang sudah lebih dahulu masuk ke daftar pemantauan khusus.

"Perubahan ini mulai efektif pada tanggal 28 Januari 2022," jelas BEI dalam keterangannya, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (28/1/2022).

Informasi terbaru soal ADMR adalah terkait pelaporan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Perdana Tahun 2021. Per 14 Januari 2022, manajemen ADMR menjelaskan, dana hasil IPO belum dipergunakan seluruhnya. Asal tahu saja, ADMR berhasil meraup dana IPO sebesar Rp 660,71 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi