Ini Saham Likuid Paling Murah! Saham Tambang Paling Dominan
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan indeks LQ45 berhasil ditutup di zona hijau hari ini, Kamis (27/1/2022).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 0,16% di level 6.611,16. Sementara, LQ45 ditutup naik tipis 0,02% ke 947,02, sedangkan IDX30 melemah 0,02% ke 504,30 hari ini.
Berikut ini Tim Riset CNBC Indonesia menyajikan daftar 5 besar saham LQ45 dan IDX30 dengan valuasi paling murah.
Untuk melihat rasio harga tersebut Tim Riset CNBC Indonesia memakai metode Price Earning Ratio (PER) yang biasa digunakan sebagai analisis fundamental untuk menilai saham suatu emiten, wajar, murah, atau kemahalan (overpriced).
PER merupakan metode valuasi yang membandingkan laba bersih per saham dengan harga pasarnya.
Semakin rendah PER, maka biasanya perusahaan juga akan dianggap semakin murah. Untuk PER biasanya secara rule of thumb akan dianggap murah apabila rasio ini berada di bawah angka 10 kali.
5 Saham LQ45 dengan Valuasi Termurah
Kode Ticker | Emiten | Harga Terakhir (Rp) | PER (x) |
ITMG | Indo Tambangraya Megah Tbk. | 22,150 | 4.83 |
PTBA | Bukit Asam Tbk. | 2,900 | 5.26 |
INKP | Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. | 7,525 | 5.52 |
MNCN | Media Nusantara Citra Tbk. | 860 | 5.77 |
PGAS | Perusahaan Gas Negara Tbk. | 1,330 | 5.91 |
Sumber: BEI | Per 27 Januari 2022
Menurut data di atas, dua saham batu bara penghuni LQ45, ITMG dan PTBA, menjadi yang paling murah dalam hal valuasi.
Pada hari ini, saham ITMG memiliki PER 4,83 kali, jauh lebih kecil dari rule of thumb 10 kali. Sejak awal tahun (ytd), saham ITMG naik 8,58%.
PER saham ITMG yang murah ini ditopang oleh kinerja yang positif.
ITMG membukukan laba bersih sebesar US$ 271 juta atau senilai Rp 3,87 triliun (kurs Rp 14.300/US$) pada periode September 2021 atau per Q3-2021.
Perolehan laba bersih ini naik signifikan 603% dari periode yang sama di tahun sebelumnya US$ 39 juta atau sekitar Rp 555,75 miliar.
Sementara, dari sisi top-line, penjualan bersih tercatat sebesar US$ 1,32 miliar pada 9 bulan pertama 2021, sedangkan margin laba kotor naik 24% menjadi 40% pada sembilan bulan pertama tahun lalu.
Sementara, PER saham batu bara BUMN PTBA 5,20 kali. Saham PTBA sendiri sudah naik 7,01% sejak awal tahun ini.
5 Saham IDX30 dengan Valuasi Termurah
Kode Ticker | Emiten | Harga terakhir (Rp) | PER (x) |
PTBA | Bukit Asam Tbk. | 2,900 | 5.26 |
INKP | Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. | 7,525 | 5.52 |
PGAS | Perusahaan Gas Negara Tbk. | 1,330 | 5.91 |
INDF | Indofood Sukses Makmur Tbk. | 6,425 | 7.82 |
BBTN | Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. | 1,555 | 8.15 |
Sumber: BEI | Per 27 Januari 2022
Selain di LQ45, saham PTBA juga merupakan penghuni IDX30. Dari daftar 5 besar di atas, saham PTBA memimpin klasemen dengan nilai PER terkecil.
PTBA sendiri mencetak laba bersih sebesar Rp 4,77 triliun di 9 bulan tahun 2021 atau per September 2021, melesat 176% dari periode yang sama 2020 Rp 1,73 triliun.
Laba ini membuat laba per saham perusahaan naik menjadi Rp 426 dari sebelumnya Rp 155/saham.
Laba yang naik seiring dengan pendapatan yang tumbuh 51% menjadi Rp 19,38 triliun dari sebelumnya Rp 12,85 triliun.
Di bawah PTBA, saham emiten kertas Grup Sinar Mas INKP membuntuti dengan nilai PER 5,52 kali dan saham PGAS dengan PER 5,91 kali.
Menurut penjelasan BEI, LQ45 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
Sementara, IDX30 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf)