Apa Itu Binomo? Diendorse Banyak Artis tapi Bak Praktik Judi

Tim Riset, CNBC Indonesia
27 January 2022 18:25
Casino Las Vegas kembali dibuka
Foto: Casino Las Vegas kembali dibuka AP/John Locher

Perbedaan antara judi dengan trading maupun investasi sebenarnya sudah sangat jelas. Dalam trading dan investasi ada underlying asset yang punya nilai yang diperdagangkan.

Adapun jika rugi atau untung besarannya tergantung modal, pergerakan harga aset dan ada tidaknya leverage yang digunakan.

Namun dalam kasus Binomo dan platform binary option lain, sebenarnya yang disediakan dalam platform bukan aset keuangan untuk diperjualbelikan, tetapi meja judi daring.

Layaknya Kasino, orang yang mengaku 'trading' di Binomo dkk hanyalah mereka yang melakukan aksi tebak-tebakan apakah harga suatu aset akan naik atau turun sedangkan Binomo dkk bertindak sebagai 'bandarnya'.

Tebak-tebakan ini tentu mengingatkan pada salah satu permainan judi yang populer di kasino yakni roulette. Dalam roda roulette, ada angka 1-36 yang bisa Anda pilih untuk mempertaruhkan sejumlah uang Anda di mana setengah berwarna merah dan setengahnya lagi berwarna hitam. Sepintas apabila Anda bertaruh bola akan jatuh ke warna merah, peluang kemenangan Anda terukur yakni 50%.

Namun ingat, di sana juga ada angka nol yang biasanya berwarna hijau paling mencolok dibandingkan warna dasar angka lain yakni hitam dan merah. Konsekuensinya secara statistik peluang kemenangan Anda tak lagi 50% dan hanyalah sebesar 48,64%. Ini artinya setiap Anda bertaruh Rp 100 ribu secara statistik Anda akan langsung 'merugi' sekitar Rp 2.700.

Cap 'investasi bodong' tidak hanya diberikan oleh regulator dalam negeri, Biro Investigasi Federal AS (FBI) juga menyelidiki tindak penipuan terkait binary option di seluruh dunia, dan polisi Israel telah mengikat industri ini dengan sindikat kriminal. Sementara Otoritas Sekuritas dan Pasar Eropa (ESMA) telah melarang perdagangan binary option ritel.

FBI memperkirakan bahwa praktik oleh scammers ini telah mencuri US$ 10 miliar atau setara dengan Rp 143,5 triliun (kurs Rp 14.350/US$) setiap tahun di seluruh dunia. Penggunaan nama-nama orang terkenal seperti Richard Branson dilakukan untuk mendorong orang membeli "investasi" palsu semakin sering dan meningkat.

(fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular