
Batu Bara Perkasa, Melesat 4 Hari Beruntun!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kembali naik selama empat hari beruntun. Ada apa ya?
Harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 234,60/ton. Naik 4,73% dari posisi penutupan perdagangan kemarin. Tercatat, harga batu bara juga naik 34,32% secara year-on-year.
Kenaikan harga batu bara dunia, dapat dipicu oleh kenaikan konsumsi daya industri China yang naik 9,1% menjadi 5.509 miliar kilowatt/hour (kWh) pada tahun 2021 jika mengacu kepada data dari National Energy Administration (NEA) yang dirilis pada hari ini. Hal yang sama dapat terlihat dari peningkatan konsumsi daya di sektor perumahan naik 7,3% (year-on-year/yoy).
Hasilnya, pemerintah China berjanji untuk mengendalikan konsumsi batu bara pada periode 2021-2025 dan akan mulai mengurangi konsumsinya mulai tahun 2026. Untuk merealisasikannya, pemerintah China menambah kapasitas tenaga surya 54,9 gigawatt sebagai substitusi tenaga listrik.
Sentimen dari zona Eropa, mengacu kepada Reuters, permintaan listrik harian di Perancis naik 340 megawatt (MW) menjadi 76,7 GW pada hari ini. Sebab suhu rata-rata di Negeri Anggur tersebut diperkirakan turun 0,1 derajat celcius menjadi 27 derajat celcius. Sehingga konsumsi listrik harian meningkat.
Analis Reuters memperkirakan bahwa persediaan gas di Eropa kemungkinan akan cukup untuk menghindari gangguan pasokan gas dan pembangkit listrik sebelum akhir musim dingin, asalkan tidak ada gangguan berkelanjutan terhadap impor gas pipa dari Rusia.
Diketahui, Indonesia sempat menghentikan ekspor batu bara pada awal tahun ini sebab PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengalami deficit batu bara yang dikhawatirkan akan mengancam ketersediaan listrik bagi 10 juta pelanggan dalam negeri.
Akan tetapi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi mencabut kebijakan larangan ekspor bagi 139 perusahaan. Karena telah memenuhi kewajiban memasok batu bara untuk kepentingan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) sebesar 100%.
Maklum saja, Indonesia merupakan pengekspor batu bara terbesar di dunia. Menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2020, negara tujuan ekspor batu bara Indonesia yaitu India sebanyak 98.243,3 ton dan disusul oleh Tiongkok sebanyak 62.492,5 ton. Maka dari itu, karena konsumsi listrik dari China dan Perancis meningkat, membuat harga batu bara dunia masih berada di atas angin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! Harga Batu Bara 'Terbang' 16,6% Sepekan