Aksi Emiten

BNI Cetak Laba Rp 10,89 T, Adhi Commuter Bersiap IPO

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
27 January 2022 06:25
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat diperdagangkan di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berakhir di teritori positif pada perdagangan Rabu kemarin (26/1/2022) sejalan dengan mayoritas penguatan bursa saham di kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat sebesar 0,50% ke level 6.600,81 dengan nilai transaksi Rp 13,59 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 59,57 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Kamis ini (27/1/2022):

1.BNI Bukukan Laba Rp 10,89 T Pada 2021

Emiten bank BUMN, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk secara konsolidasian senilai Rp 10,89 triliun sepanjang tahun 2021.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, Rabu (26/1/2022), perolehan laba bersih tersebut naik signifikan dari periode yang sama di tahun 2020 senilai Rp 3,28 triliun. Sementara itu, laba bersih bank secara individual (bank only), tercatat sebesar Rp 10,68 triliun sampai dengan Desember 2021 dari tahun sebelumnya Rp 2,75 triliun.

Pada tahun 2021, bank bersandi BBNI ini tercatat membukukan pendapatan bunga secara konsolidasian Rp 50,02 triliun turun dari tahun sebelumnya Rp 56,17 triliun.

Beban bunga konsolidasian tercatat turun menjadi Rp 11,77 triliun per Desember 2021 dari sebelumnya Rp 19,02 triliun. Sehingga, pendapatan bunga bersih BBNI pada tahun 2021 sebesar Rp 38,24 triliun, meningkat dari capaian tahun 2020 senilai Rp 37,15 triliun.

BBNI tercatat menyalurkan kredit secara konsolidasian sebesar Rp 582,43 triliun pada tahun 2021, naik 5,30% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 553,10 triliun.

2.Adhi Commuter Dijadwalkan Listing 23 Februari

Proses initial public offering (IPO) PT Adhi Commuter Properti Tbk terus lanjut. Setelah sebelumnya sempat tertunda, anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ini dijadwalkan melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) atawa listing jelang akhir bulan depan.

Berdasarkan prospektus, Rabu (26/1/2022), Adhi Commuter Properti bakal listing dengan kode efek ADCP pada 23 Februari 2022. Ini merupakan tahapan terakhir setelah Adhi Commuter Properti menjalankan serangkaian proses penawaran umum.

Berikut rincian indikasi jadwal IPO Adhi Commuter Properti:

- Masa penawaran awal: 27 Januari - 7 Februari
- Tanggal efektif: 14 Februari
- Masa penawaran umum: 15 Februari-21 Februari
- Tanggal Penjatahan: 21 Februari
- Distribusi secara elektronik: 22 Februari
- Listing: 23 Februari

3.Mau Rights Issue, CMNP Minta Restu Pemegang Saham 17 Februari

Emiten pengelola jalan tol dan infrastruktur PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) mengumumkan akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait rights issue yang akan dilaksanakan.

Pembahasan terkait rights issue tersebut merupakan mata acara satu-satunya yang akan dibahas oleh pemegang saham CMNP dalam RUPSLB pada 17 Februari 2022 pukul 10.00 WIB bertempat di Gedung Citra Marga Lantai 3, Jakarta Utara.

Dalam undangan yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), direksi perusahaan menyampaikan akan meminta "persetujuan atas rencana perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) III."

4.NOBU Rights Issue, LPLI dan James Riady Jadi Pembeli Siaga

Emiten perbankan milik Grup Lippo, PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) berencana melakukan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD II) atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 500 juta saham baru atau setara dengan 9,8% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD II.

Dalam keterbukaan informasi, Direktur Utama NOBU Suhaimin Djohan mengungkapkan bahwa perusahaan akan menyampaikan pernyataan pendaftaran dalam rangka PMHMETD II kepada OJK segera setelah disetujui oleh RUPSLB yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 Maret 2022.

"PMHMETD II akan dilaksanakan setelah Pernyataan Pendaftaran Perseroan tersebut telah dinyatakan efektif oleh OJK," tambah Suhaimin, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (26/1/2022).

5.Debut Perdana, Saham NETV Mentok ARA 35%!

Harga saham induk media televisi NET, PT Net Visi Media Tbk (NETV) melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) pada debut perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/1/2022).

Menurut data BEI, saham NETV melesat 34,69% ke Rp 264/saham pada hari pertama listing di BEI. Hingga pukul 09.27 WIB, antrean beli terbesar di harga Rp 264/saham tercatat sebesar 2,20 juta lot.

Dalam initial public offering (IPO) ini, NETV menawarkan 765.306.100 saham atau setara dengan 4,37% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran Rp 196/saham. Dus, NETV akan mendapatkan dana IPO senilai Rp 149,99 miliar.

Dana ini sekitar 18,5% akan digunakan untuk modal kerja dalam industri manajemen (artis) antara lain untuk biaya pengembangan keahlian dan keterampilan artis dan biaya operasional.

Lalu 53% untuk setoran modal dalam PT Net Mediatama Televisi untuk membayarkan utang-utangnya, dan pembuatan dan pembelian program serta biaya-biaya operasional dan/atau pembelian peralatan pendukung.

Sebesar 28,5% akan digunakan sebagai bentuk setoran modal dalam PT Net Media Digital untuk pembuatan dan pembelian program, dan/atau biaya-biaya operasional.

6.Garap 'Harta Karun' Lapindo, Siapa Minarak Brantas Gas?

Bencana semburan lumpur panas yang terjadi di lokasi pengeboran Lapindo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 16 tahun lalu belakangan diketahui memiliki kandungan mineral logam tanah jarang atau rare earth element di dalamnya. Hal ini masih terus dilakukan penyelidikan terhadap keberadaan mineral tersebut.

Minarak Group saat ini tengah melakukan kajian internal dengan menyiapkan tim ahli untuk menelusuri terkait adanya indikasi logam tanah jarang. Perusahaan tersebut merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas bumi (migas) pengelola wilayah kerja migas (WK Migas) Brantas.

"Di mana kami juga melibatkan beberapa tim ahli. Jika sudah ada hasil yang pasti, akan kami beritahukan. Kami sangat berharap apa pun itu semoga suatu hal yang dapat bermanfaat bagi kita semua," kata Ananda Arthaneli, Sekretaris Perusahaan Minarak Group kepada CNBC Indonesia, Senin (24/1/2022).

7.Saham Bank Jago (ARTO) 2 Hari Beruntun Kena ARB

Harga saham emiten bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7% pada penutupan perdagangan Rabu (26/1/2022), menggenapi penurunan hingga ARB pada Selasa (25/1).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ARTO ambles 6,88% ke posisi Rp 15.900/unit. Nilai transaksi saham ARTO mencapai Rp 1,06 triliun, terbesar di bursa pada Rabu. Sementara, volume perdagangan saham bank yang juga dimiliki Gojek ini mencapai 66,04 juta saham.

Pelemahan ini melanjutkan koreksi hingga 6,95% pada perdagangan Selasa sekaligus menandai tren pelemahan 3 hari beruntun selama minggu ini.

Dalam sepekan, saham ARTO merosot 16,21% dan sejak awal tahun (ytd) turun 0,63%. Investor asing juga mencatatkan aksi jual bersih Rp 162,29 miliar di pasar reguler, menjadikan saham ARTO sebagai saham yang paling banyak dilego asing pada Rabu.


(sys/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak 7 Kabar Pasar Buat Panduan Cuan Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular