Bos BNI Beberkan Arah Pengembangan Digital Bank Mayora

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
26 January 2022 13:03
Royke Tumilaar Dirut BBNI
Foto: syahrizal sidik

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Royke Tumilaar menegaskan, Bank Mayora akan dikembangkan menjadi bank digital setelah proses akuisisi rampung.

Menurut Royke, bank yang merupakan entitas dari Grup Mayora tersebut bakal fokus menyasar segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Jadi Bank Mayora ini akan dipersiapkan menjadi bank digital, fokusnya akan ke UMKM," kata Royke, dalam paparan kinerja perseroan tahun 2021 di Jakarta, Rabu (26/1/2022).

Royke menyebut, saat ini segmen UMKM masih belum tergarap dengan optimal, padahal potensinya masih cukup besar.

"Potensinya luar biasa, sekarang ini masih banyak segmen UKM yang belum kita garap optimal, kami melihat ini harus garap ini dengan cost yang rendah dengan metode digital," ungkap Royke.

Royke menyebut saat ini proses akuisisi Bank Mayora masih terus berjalan. Saat ini perseroan juga masih dalam tahap diskusi dengan partner terkait pengembangan bisnis bank digital tersebut ke depan, termasuk mengenai rencana perubahan nama.

"Penamaan tentunya nanti setelah ini [akuisisi selesai], prosesnya masih ada lagi, persetujuan dan segala macam, kita sedang diskusi dengan paartner, kita akan memikrikan branding, strategi bisnis modelnya, kita siapkan supaya pelan-pelan bisa tahun ini bisa aktif masuk ke pasar," tandasnya.

Akuisisi ini diperkirakan akan terjadi di kuartal pertama tahun ini. Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini menyatakan, perseroan akan mengambialih maksimal sebanyak 63,92% saham Bank Mayora melalui penerbitan saham baru sebanyak 1,02 miliar saham yang setara 54.90%.

Selebihnya melalui pengambialihan sebanyak 169,07 juta saham milik International Finance Corporation (IFC) Dengan demikian, setelah transaksi itu, perseroan bakal memiliki 63,92% saham Bank Mayora atau setara 1,19 miliar saham.

"Keseluruhan transaksi didanai dari pendanaan internal dari laba ditahan," katanya.

Sebagai informasi saja, sepanjang tahun 2021, BNI membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk secara konsolidasian senilai Rp 10,89 triliun sepanjang tahun 2021 atau naik 232,2% dari tahun sebelumnya Rp 3,28 triliun.


(sys)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap! BNI Akuisisi Bank Mayora di Q1-2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular