Kasus Covid-19 Omicron Naik, IHSG Rentan Terkoreksi

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Rabu, 26/01/2022 08:49 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan bursa saham belum berakhir. Bergulirnya wacana kembali akan diketatkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menjadi katalis negatif bagi bursa saham Tanah Air.

Selasa kemarin (25/1/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 1,31% ke level 6.568,17 dengan nilai transaksi Rp 13,25 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 114,83 miliar.

Analis NH Korindo Sekuritas, Dimas Wahyu mengatakan, pelemahan IHSG sejalan dengan terkoreksinya bursa saham Amerika Serikat yang didorong oleh pelemahan saham-saham di sektor teknologi menjelang update kebijakan moneter dari the Federal Reserve.


Di sisi lain, sentimen negatif juga datang dari tensi geopolitik yang memanas; setelah Rusia mengirimkan 100 ribu pasukan ke perbatasan Ukraina.

"Dari dalam negeri, tekanan terhadap IHSG masih terus berlanjut utamanya dari sentimen eksternal serta potensi pengetatan kembali PPKM seiring dengan tren kenaikan kasus Covid-19," kata Dimas, dalam publikasi riset, Rabu (26/1/2022).

NH Korindo memperkirakan, IHSG hari ini akan mencoba untuk menahan penurunan lebih lanjut dengan proyeksi rentang di 6.550-6.650.

Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya berpendapat, rentang gerak IHSG saat ini terlihat masih akan berada dalam fase konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar.

Kondisi perlambatan perekonomian yang masih menjadi tantangan serta diiringi oleh fluktuatif harga komoditas dan nilai tukar Rupiah belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG.

Momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor baik jangka pendek, menengah maupun panjang, dikarenakan dengan pergerakan fluktuatif yang terjadi dalam IHSG dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek.

"Hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan di rentang 6.502 - 6.711," kata William.


(sys/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor