Kurs Dolar Singapura "Naik ke Puncak Gunung, Tinggi Sekali"

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Selasa, 25/01/2022 12:25 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki tahun 2022 kurs dolar Singapura terus menanjak melawan rupiah, termasuk pada perdagangan Selasa (25/1). Mata Uang Negeri Merlion ini sudah berada di level tertinggi dalam nyaris 5 bulan terakhir.

Pada pukul 10:03 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.680, dolar Singapura menguat 0,25% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 31 Agustus tahun lalu. Sepanjang bulan ini hingga dolar Singapura sudah menguat lebih dari 1,1%.


Inflasi di Singapura yang terus melesat membuat Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) semakin kuat diperkirakan akan mengetatkan kebijakannya dalam waktu dekat. Dampaknya, kurs dolar Singapura terus menanjak.

Data dari pemerintah Singapura kemarin menunjukkan inflasi di bulan Desember melesat 4% year-on-year (yoy) lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,8% (yoy), dan tertinggi sejak Februari 2013.

Kemudian inflasi inti yang tidak memasukkan biaya akomodasi dan transportasi pribadi melesat 2,1% (yoy), tertinggi sejak Juli 2014. Kenaikan tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya 1,6% (yoy) dan hasil survei Reuters terhadap para ekonom yang memperkirakan sebesar 1,7%.

Inflasi yang terus menanjak membuat MAS diperkirakan akan mengetatkan kebijakan moneternya dalam beberapa bulan ke depan.

"Kita tidak bisa mengesampingkan langkah yang lebih agresif jika inflasi terus meninggi serta dampak dari kenaikan pajak barang dan jasa," kata Chua Hak Bin, ekonom senior di Maybank Kim Eng Research, sebagaimana dilansir Bloomberg.

12 analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan MAS akan mengetatkan kebijakan moneternya pada bulan April.

Chua memperkirakan MAS akan menaikkan slope sebesar 50 basis poin. Sementara analis dari Citigroup, Goldman Sachs dan Nomura memprediksi kenaikan sebesar 100 basis poin.

Untuk diketahui, di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate).

Kebijakan moneter, apakah itu longgar atau ketat, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran maupun nilai tengah itu tidak diumbar kepada publik.

Pada 14 Oktober lalu MAS menaikkan kemiringan (slope) S$NEER dari sebelumnya di dekat 0%. Sementara lebar (width) dan titik tengah (centre) masih tetap.

Slope berfungsi membuat penguatan/penurunan dolar Singapura lebih cepat/lambat. Ketika slope dinaikkan, maka dolar Singapura bisa menguat lebih cepat, begitu juga sebaliknya.

Sementara itu analis dari Barclays memprediksi MAS juga akan mengetatkan center sebesar 100 hingga 150 basis poin.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat Hingga 1% Saat Rupiah Anjlok