Harga CPO 'Ngamuk', Apa Kabar Harga Minyak Goreng?

Putra, CNBC Indonesia
23 January 2022 10:00
Pedagang merapikan minyak kemasan di pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis,6/1/2022. Harga komoditas minyak goreng terus mengalami kenaikan secara signifikan pada akhir tahun 2021 lalu. Memasuki 2022, harganya masih belum juga mengalami penurunan, bahkan terus naik.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), secara nasional harga minyak goreng curah pada 29 Desember lalu hanya Rp 18.400/Kg. Pada 5 Januari 2022 atau kemarin, menyentuh Rp 18.550/Kg.

Pantauan CNBC Indonesia di pasar Ciputat, salah satu pedagang warung grosir sembako Ichsan mengatakan harga Minyak kiloan Rp21.000/kg dan harga minyak dalam kemasan Rp38.000 per liter. Kemudian ke warung lain Matondang menjual minyak kemasan nya seharga Rp37.000 dan minyak kiloanya seharga Rp20.000/kg. 

Kenaikan harga minyak goreng saat ini dipengaruhi oleh harga crude palm oil (CPO) dunia yang naik menjadi US$ 1.340/MT. Kenaikan harga CPO ini menyebabkan harga minyak goreng ikut naik cukup signifikan.

Namun selain CPO ada juga faktor lain yakni kenaikan harga minyak nabati dunia. Penyebab kenaikan harga karena gangguan cuaca yang menekan tingkat produksi minyak nabati dunia.

Merespons tren kenaikan harga minyak goreng yang pada akhir Desember 2021 mencapai Rp18.492/liter atau mengalami peningkatan 8,31 persen, pemerintah segera memprioritaskan penyediaan minyak goreng dengan harga terjangkau, yang sekaligus bertujuan mengadakan stabilisasi harga.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan produksi minyak goreng kemasan berharga Rp14 ribu per liter akan dimulai paling lambat minggu depan. Untuk tahap awal, pemerintah akan menunjuk 5 produsen minyak goreng sebagai pelaksana produksi. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penjualan Minyak Goreng (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) masih tak terbendung dalam sepekan terakhir.

Untuk kontrak berjangka CPO 3 bulan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange naik 3,12% ke level MYR 5.322/ton.

Harga CPO kembali menyentuh level all time high (ATH) pekan ini. Salah satu katalis yang mendongkrak kenaikan harga adalah rencana Indonesia untuk membatasi ekspor minyak sawit.

Malaysia sebagai produsen terbesar kedua kelapa sawit di dunia, juga mengalami penurunan produksi. Reuters melaporkan, produksi minyak sawit pada periode 1-20 Januari turun 16,7% dari bulan sebelumnya.

Di sisi lain harga minyak mentah dunia juga masih terus mengalami kenaikan. Dalam sepekan harga minyak mentah naik lebih dari 1,5%.

Pemicu utama terletak pada ekspektasi produksi yang belum akan pulih. Harga minyak mentah bahkan diperkirakan bakal menyentuh US$ 100/barel.

Kenaikan harga minyak mentah menjadi katalis positif untuk harga CPO. Kedua komoditas ini juga bersaing dalam segmen pasar yang sama yaitu energi.

CPO dan jenis minyak nabati lain juga digunakan sebagai bahan baku biodiesel untuk substitusi bahan bakar fosil.

Oleh sebab itu, kenaikan harga minyak mentah juga kemungkinan akan direspons serupa oleh harga CPO dan minyak nabati lain.

Harga CPO yang tetap tinggi juga membuat harga minyak goreng mengalami kenaikan yang tajam. Harga minyak goreng yang berbahan baku minyak sawit kini menjadi Rp 14.000/kg.

Peningkatan harga minyak goreng juga mendorong inflasi untuk naik. Pemerintah bahkan sampai turun tangan untuk mengintervensi harga.

Namun dengan tren harga minyak sawit global yang terus meningkat, harga minyak goreng tampaknya masih akan sulit untuk turun drastis dalam waktu dekat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Komoditas Lain Bergerak Variatif, Reli Harga CPO Terhenti

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular