
5 Anak Usaha GEMS Sudah Boleh Ekspor Batu bara Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak lima anak usaha dari emiten batu bara Grup Sinarmas, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) sudah diperbolehkan ekspor batu bara kembali, seiring dengan pencabutan larangan ekspor batu bara oleh pemerintah.
Corporate Secretary GEMS Sudin dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/1/2022), mengungkapkan pada tanggal 20 Januari 2022, Perseroan menerima Surat dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dengan No. T-276/MB.05/DJB.B/2022 perihal Pencabutan Pelarangan Penjualan Batubara ke Luar Negeri.
Di mana, sesuai dengan evaluasi pemenuhan DMO (Domestic Market Obligation) sampai dengan 19 Januari 2022, maka larangan ekspor batu bara dicabut bagi 139 pihak karena telah memenuhi DMO Batu bara sebesar 100% atau lebih.
"[Dari 139 pihak tersebut], di antaranya terdapat anak perusahaan perseroan, yakni PT Borneo Indobara, PT Barasentosa Lestari, PT Karya Cemerlang Persada, PT Bungo Bara Makmur dan PT Bungo Bara Utama," tulis keterbukaan informasi yang dikutip Jumat (21/1/2022).
Untuk diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mencabut pelarangan ekspor batu bara bagi 139 perusahaan batu bara hingga Kamis, 20 Januari 2022. Dengan demikian, 139 perusahaan batu bara tersebut bisa kembali melakukan ekspornya.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, 75 kapal ekspor batu bara dari 139 perusahaan tersebut telah diizinkan kembali berlayar.
Dia mengatakan, pencabutan larangan ekspor batu bara kepada 139 perusahaan tersebut dikarenakan perusahaan sudah memenuhi kewajiban memasok batu bara untuk kepentingan dalam negeri (Domestic Market Obligation/ DMO), terutama pembangkit listrik PT PLN (Persero) sebesar 100%.
Berdasarkan dokumen yang diterima CNBC Indonesia, sejumlah perusahaan batu bara besar termasuk di dalam daftar 139 perusahaan batu bara yang telah mengantongi kembali izin ekspor batu bara tersebut, antara lain PT Adaro Indonesia, PT Arutmin Indonesia, PT Bukit Asam Tbk, PT Kaltim Prima Coal, dan lainnya.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article APBI: Jangka Pendek, Pasar Ekspor Batu Bara Masih Menjanjikan
