IHSG Menghijau, Asing Lepas ASII-INCO & Koleksi TLKM-BBCA
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menghijau pada perdagangan Kamis (20/1/2022), setelah selama tiga hari beruntun ditutup terkoreksi karena mengikuti pergerakan pasar saham Amerika Serikat (AS) yang juga terkoreksi dalam beberapa hari terakhir.
Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,53% ke level 6.626,87. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di zona hijau dan kembali ke level psikologisnya di 6.600.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi IHSG pada hari ini kembali naik menjadi Rp 12,7 triliun. Sebanyak 288 saham naik, 232 saham turun, dan 158 lainnya mendatar. Investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 17 miliar di pasar reguler.
Asing tercatat melepas tiga saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) di atas Rp 80 triliun, yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), saham PT Astra International Tbk (ASII), dan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Selain itu, asing juga melepas saham emiten pertambangan nikel yakni PT Vale Indonesia Tbk (INCO), saham emiten leasing PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), dan saham emiten transmisi dan distribusi gas bumi yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Berikut saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini.
Sementara itu dari pembelian bersih, asing mengoleksi empat saham big cap di atas Rp 100 triliun pada hari ini, yakni saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Selain itu, asing juga mengoleksi saham emiten pertambangan emas dan nikel yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan saham emiten produsen semen Gresik yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Adapun saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini adalah:
Meski positif, tetapi pada penutupan perdagangan hari ini, penguatan IHSG cenderung terpangkas setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan kebijakan moneternya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Januari 2022.
Sesuai dengan konsensus pasar, BI mempertahankan kebijakan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo tetap di 3,5%. Namun BI mulai melakukan normalisasi kebijakan moneter lewat menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM).
Normalisasi GWM rupiah untuk bank umum dan konvensional saat ini 3,5% dinaikkan 150 bps menjadi 5% dengan pemenuhan harian 1% dan rata-rata 4% berlaku 1 Maret 2022.
Di tengah potensi sikap hawkish-nya beberapa bank sentral di dunia, utamanya di beberapa negara maju, BI tetap bersikap dovish. Hal ini karena BI menilai bahwa inflasi RI masih dalam batas aman. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan maupun direspons dengan sederet kebijakan.
"IHK akan naik tapi perkiraan kami tahun ini akan berada di kisaran 3 plus minus 1% pada tahun ini," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (20/1/2022).
Sementara itu di kawasan regional (Asia), mayoritas bursa Asia terpantau menguat setelah beberapa hari sebelumnya sempat terkoreksi. Hanya Shanghai Composite (China) yang mengalami pelemahan cukup tipis 0,09%.
Sedangkan jawara di kawasan Asia ada indeks Hang Seng Hong Kong yang melonjak 3,42%. Penguatan bursa saham Asia tak menghiraukan koreksi yang terjadi di Wall Street semalam.
Semalam, Wall Street kembali ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial dan S&P 500 masing-masing melemah 0,96% dan 0,97%. Sedangkan Nasdaq Composite ambles 1,15%.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (Treasury) tenor 10 tahun sempat menyentuh 1,90% sebelum akhirnya turun ke level 1,84%.
Jelang digelarnya rapat anggota pengambil kebijakan the Fed (FOMC) pada akhir bulan ini, pasar mulai mengantisipasi bahwa bank sentral AS akan lebih agresif dalam melakukan normalisasi kebijakan moneternya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)