Sementara Suku Bunga Masih Ditahan, IHSG Sukses Hijau
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,53% di level 6.626,87 pada perdagangan Kamis (20/1/2022). Nilai transaksi mencapai Rp 12,6 triliun dan asing net sell Rp 17 miliar di seluruh pasar.
Saham yang paling banyak dilepas asing antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan net sell Rp 93 miliar dan Rp 97 miliar.
Sedangkan saham yang banyak diburu asing pada perdagangan hari ini antara lain adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan net buy Rp 100 miliar dan Rp 105 miliar.
Penguatan IHSG terpangkas setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan kebijakan moneternya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Januari 2022.
Sesuai dengan konsensus pasar, BI mempertahankan kebijakan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo tetap di 3,5%. Namun BI mulai melakukan normalisasi kebijakan moneter lewat menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM).
Normalisasi GWM rupiah untuk bank umum dan konvensional saat ini 3,5% dinaikkan 150 bps menjadi 5% dengan pemenuhan harian 1% dan rata-rata 4% berlaku 1 Maret 2022.
Dari regional mayoritas bursa saham Asia cenderung bergerak di zona hijau. Hanya Shanghai Composite (China) yang mengalami pelemahan cukup tipis 0,09%.
Sedangkan jawara di kawasan Asia ada indeks Hang Seng Hong Kong yang menguat 3,42%. Penguatan bursa saham Asia tak menghiraukan koreksi yang terjadi di Wall Street semalam.
Semalam Wall Street kembali ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial dan S&P 500 masing-masing melemah 0,96% dan 0,97%. Sedangkan Nasdaq Composite ambles 1,15%.
Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sempat menyentuh 1,90% sebelum akhirnya turun ke level 1,84%.
Jelang digelarnya rapat anggota pengambil kebijakan the Fed (FOMC) akhir bulan ini, pasar mulai mengantisipasi bahwa bank sentral AS akan lebih agresif dalam melakukan normalisasi kebijakan.
Seperti sebelumnya, perkembangan kasus Covid-19, terutama di Tanah Air, masih menjadi hal yang terus diperhatikan pelaku pasar. Pasalnya, apabila kasus Covid-19 kembali meninggi, maka akan berpotensi mengganggu proses pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.
Pada Rabu kemarin, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 1.745 kasus. Dus, total kasus konfirmasi mencapai 4.275.528 kasus.
Sejak awal tahun ini, memang telah terjadi tren kenaikan kasus harian Covid-19. Setidaknya sejak 11 Januari 2022, kasus harian Covid-19 tidak pernah lebih rendah dari 600 kasus.
Angka tersebut lebih tinggi ketimbang penambahan kasus harian Covid-19 sepanjang Desember 2021, yang berada di rentang 92 - 311 kasus.
Terakhir kali angka kasus harian Covid-19 berada di atas 1.745 kasus (per Rabu kemarin) adalah pada sekitar 3 bulan lalu atau tepatnya 29 September 2021 (1.954 kasus).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)