
BI: The Fed Bakal Naikkan Bunga Empat Kali Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) akan naik empat kali tahun ini. Dampak kenaikan suku bunga acuan di Negeri Paman Sam akan mempengaruhi pasar keuangan dunia, tidak terkecuali Indonesia.
"Kami melakukan asesmen secara saksama bagaimana kondisi ekonomi di AS. Inflasi, dan respons kebijakan The Fed (The Federal Reserve, bank sentral AS)," kata Perry dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Januari 2022, Kamis (20/1/2022).
Ekonomi AS, lanjut Perry, memang masih penuh risiko. Dari mulai penyebaran virus corona varian omicron, gangguan rantai pasok, sampai kenaikan harga energi.
Akan tetapi, hal itu tidak akan membendung Ketua Jerome 'Jay' Powell untuk menaikkan Federal Funds Rate. Perry memperkirakan suku bunga acuan Negeri Adikuasa bakal naik sampai empat kali sepanjang 2022.
"Dari sisi fundamental, dan baca-bacaan kami, dari pandangan anggota The Fed, kemungkinan Federal Funds Rate naik tiga kali. Namun kami juga melihat pandangan pasar, dan ini kami pertimbangkan. Oleh karena itu, kami membuat kesimpulan baseline kami bahwa Federal Funds Rate naik empat kali pada tahun ini. Mulai Maret," terang Perry.
Saat suku bunga acuan naik, imbalan investasi (terutama di aset berpendapatan tetap seperti obligasi) akan ikut terangkat. Sentimen ini yang membuat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS naik.
"Yield US Treasury Bonds kemungkinan naik hingga 2%, bahkan lebih tinggi. Kenaikan US Treasury tentu memiliki implikasi eksternal, mempengaruhi arus modal asing. Memberikan tekanan terhadap berbagai mata uang," kata Perry.
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Ancang-ancang Naikkan Bunga Acuan Akhir Tahun Depan?
