Gara-gara Ukraina Harga Perak Melesat!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
20 January 2022 09:09
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak melejit terdorong ketegangan geopolitik di Ukraina. Namun tekanan dari The Fed menahan laju perak pagi ini.

Pada Kamis (20/1/2021) pukul 08.40 WIB, harga perak di pasar spot tercatat US$ 24,08/ons, turun 0,19% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Ketegangan geopolitik di sekitar Ukraina meningkatkan daya tarik safe haven, memicu reli harga logam mulia. Harga perak ikut terkerek 2,8% dalam dua hari terakhir dan menyentuh level tertinggi dalam dua bulan.

Laju perak tertahan oleh ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed lebih cepat. Saat ini perhatian investor tertuju pada pertemuan Federal Reserve (The Fed) yang diagendakan pada 25-26 Januari mendatang untuk mendapatkan sinyal mengenai jadwal kenaikan suku bunga.

Beberapa pembuat kebijakan The Fed mulai memberi kode kapan era suku bunga 0% akan berakhir.

Gubernur Fed Lael Brainard, pada hari Kamis, memberi sinyal era suku bunga nol akan segera berakhir setelah dua tahun terguncang pandemi.

"Kami akan berada dalam posisi untuk melakukan itu (menaikkan suku bunga) segera setelah pembelian kami dihentikan," katanya.

"Perkiraan saya adalah bahwa kami akan memiliki kenaikan 25 basis poin pada bulan Maret kecuali ada perubahan dalam data," kata Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker pada acara virtual yang diselenggarakan oleh Philadelphia Business Journal pada hari Kamis.

"Mengangkat (suku bunga) pada bulan Maret, tampaknya hal yang cukup masuk akal," kata Presiden Fed San Francisco Mary Daly.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, Presiden Fed St. Louis James Bullard dan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester juga meyakini kenaikan suku bunga pada bulan Maret.

Sejalan dengan kode tersebut, pasar pun mengharapkan suku bunga akan naik bulan Maret. Hingga pekan lalu survei CME FedWatch ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 0,25%-0,5% pada bulan Maret mencapai 83,1%.

Suku bunga merupakan salah satu 'musuh' utama perak, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Selain itu,opportunity costberinvestasi perak juga akan mengalami peningkatan


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular