IHSG Loyo 3 Hari Beruntun, Saatnya Cek 10 Saham Termurah Ini!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
19 January 2022 17:30
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kendati Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbenam selama tiga hari beruntun, tidak ada salahnya untuk mencermati saham-saham unggulan (blue chip) atau saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) di indeks LQ45 yang masih tergolong murah atau undervalued.

Sebagaimana diketahui, dengan konstituen yang berisikan 45 emiten berkapitalisasi pasar besar dan paling likuid di pasar, LQ45 juga biasa menjadi acuan para manajer investasi.

Selain itu, fundamental perusahaan dan prospek emiten yang positif membuat indeks ini menarik untuk dimasukkan ke dalam portofolio investasi.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada hari ini ditutup melemah 0,33% ke posisi 6.591,98. Ini adalah kali ketiga secara berturut-turut IHSG terpuruk di zona merah.

Indeks LQ45 sendiri ditutup turun 0,66% ke level 938,61. Dalam sepekan, indeks ini terkoreksi 0,18%.

Berikut ini Tim Riset CNBC Indonesia menyajikan daftar 10 besar saham LQ45 dengan valuasi paling murah.

Untuk melihat rasio harga tersebut Tim Riset CNBC Indonesia memakai metode Price Earning Ratio (PER) yang biasa digunakan sebagai analisis fundamental untuk menilai saham suatu emiten, wajar, murah, atau kemahalan (overpriced).

PER merupakan metode valuasi yang membandingkan laba bersih per saham dengan harga pasarnya.

Semakin rendah PER maka biasanya perusahaan juga akan dianggap semakin murah. Untuk PER biasanya secara rule of thumb akan dianggap murah apabila rasio ini berada di bawah angka 10 kali.

10 Saham LQ45 dengan Valuasi Termurah

Kode Ticker

Emiten

Harga Terakhir (Rp)

PER (x)

ITMG

Indo Tambangraya Megah Tbk.

20,950

4.57

PTBA

Bukit Asam Tbk.

2,810

5.09

INKP

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

7,500

5.5

MNCN

Media Nusantara Citra Tbk.

840

5.63

PGAS

Perusahaan Gas Negara Tbk.

1,275

5.66

TKIM

Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.

7,000

6.5

INDF

Indofood Sukses Makmur Tbk.

6,425

7.82

UNTR

United Tractors Tbk.

23,250

8.32

BBTN

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

1,680

8.81

ADRO

Adaro Energy Tbk.

2,230

8.88

Sumber: BEI, RTI | Harga terakhir per 19 Januari 2022

Mengacu pada data di atas, kesepuluh saham yang ada di dalam tabel tersebut memiliki PER di bawah rule of thumb.

Dominasi Saham Batu Bara

Tercatat ada 4 saham dari subsektor batu bara mendominasi daftar di atas, yakni ITMG, PTBA, UNTR, dan ADRO.

Saham ITMG hari ini ditutup di Rp 20.950/saham dengan PER 4,57 kali (x). Menjadi yang termurah di antara penghuni 'elite club' LQ45 lainnya.

PER saham ITMG yang murah ini ditopang oleh kinerja yang positif.

ITMG membukukan laba bersih sebesar US$ 271 juta atau senilai Rp 3,87 triliun (kurs Rp 14.300/US$) pada periode September 2021 atau per Q3-2021.

Perolehan laba bersih ini naik signifikan 603% dari periode yang sama di tahun sebelumnya US$ 39 juta atau sekitar Rp 555,75 miliar.

Sementara, dari sisi top-line, penjualan bersih tercatat sebesar US$ 1,32 miliar pada 9 bulan pertama 2021, sedangkan margin laba kotor naik 24% menjadi 40% pada sembilan bulan pertama tahun lalu.

Contoh lainnya, saham emiten batu bara BUMN PTBA juga memiliki PER yang murah, yakni sebesar 5,09 kali.

Seperti ITMG, rapor keuangan PTBA pun ciamik.

PTBA mencetak laba bersih sebesar Rp 4,77 triliun di 9 bulan tahun 2021 atau per September 2021, melesat 176% dari periode yang sama 2020 Rp 1,73 triliun.

Laba ini membuat laba per saham perusahaan naik menjadi Rp 426 dari sebelumnya Rp 155/saham.

Laba yang naik seiring dengan pendapatan yang tumbuh 51% menjadi Rp 19,38 triliun dari sebelumnya Rp 12,85 triliun.

Dominasi keempat saham batu bara tersebut dalam daftar, terjadi seiring adanya booming batu bara sejak tahun lalu yang kemudian turut mendongkrak kinerja keuangan emiten terkait.

Sejurus dengan itu, harga sahamnya pun ikut melesat seiring aksi borong oleh investor.

Asal tahu saja, hingga kemarin, harga kontrak berjangka (future) batu bara Newcastle nangkring di level US$ 214,90/ton. Sejak awal tahun ini (ytd), harga si batu hitam sudah melesat 41,61%.

Duo Emiten Kertas Sinar Mas

Selain kwartet batu bara di atas, duo saham perusahaan kertas Grup Sinar Mas, INKP dan TKIM, pun mempunyai PER yang rendah.

Saham INKP, dengan harga Rp 7.500/saham, memiliki PER 5,50 kali. Sementara, TKIM mempunyai PER 6,50 kali dengan harga saham Rp 7.000/saham.

Soal kinerja keuangan, dalam sembilan bulan pertama 2021, TKIM membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 175,64 juta atau sekitar Rp 2,50 triliun.

Laba bersih tersebut meningkat 4,38% dari periode yang sama di tahun sebelumnya senilai US$ 168,26 juta atau senilai Rp 2,39 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$.

Perolehan laba bersih tersebut seiring dengan naiknya penjualan bersih TKIM selama sembilan bulan pertama tahun lalu menjadi Rp US$ 744,44 juta atau sekitar Rp 10,60 triliun dari periode sama tahun sebelumnya US$ 650,21 juta atau setara Rp 9,26 triliun.

Kemudian, INKP meraup perolehan laba bersih sebesar US$ 390,85 juta atau sekitar Rp 5,56 triliun pada periode 30 September 2021.

Laba bersih tersebut meningkat 35,96% dari periode yang sama di tahun sebelumnya US$ 287,45 juta atau sekitar Rp 4,09 triliun.

Hingga akhir September 2021, INKP tercatat membukukan penjualan bersih senilai US$ 2,50 miliar atau setara Rp 35,62 triliun, naik dari periode sama tahun sebelumnya US$ 2,19 miliar atau sekitar Rp 31,20 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menggiurkan! 5 Saham Terlikuid Dengan Dividen Bikin Tajir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular