
Ini Raja-raja Kripto & NFT Dunia, Punya Harta Ribuan Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri mata uang kripto (cryptocurrency) dalam setidaknya selama setahun terakhir telah bertumbuh dengan pesat karena permintaan para investor ritel generasi milenial yang lebih melek terhadap teknologi.
Pesatnya aktivitas transaksi cryptocurrency pun berhasil menghasilkan banyak orang kaya baru, di mana pada umumnya orang-orang kaya tersebut merupakan pelopor dari kripto itu sendiri.
Tak hanya di kripto umum saja, di aset turunan kripto yakni non-fungible token (NFT), tak sedikit orang-orang kaya baru pun bermunculan. Apalagi, NFT sangat mendukung terhadap industri karya seni, baik itu lukisan maupun karya seni lainnya.
Para orang-orang kaya ini berhasil menaikan kekayaan mereka berkat harga suatu kripto berhasil melesat bahkan sempat juga mencetak rekor barunya. Meski pasar kripto sempat ambruk, tetapi kekayaan dari orang-orang kaya tersebut tidak berkurang signifikan, hanya berkurang sedikit saja.
Siapa sajakah orang-orang kaya baru tersebut, berikut deretan orang 'tajir' di dunia berkat pesatnya kripto.
1. Changpeng Zhao
Changpeng Zhao merupakan pendiri sekaligus CEO dari perusahaan pertukaran kripto Binance dan dinobatkan menjadi salah satu individu terkaya dunia. Zhao disebutkan memiliki harta kekayaan sebesar US$ 96 miliar atau setara Rp 1.373 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$).
Dalam laporan CNN International, Kekayaan pria berkewarganegaraan Kanada itu sendiri sudah mulai menyaingi beberapa miliarder terkenal dunia lainnya seperti Larry Ellison. Bahkan, Zhao sudah mengalahkan jumlah kekayaan taipan India, yakni Mukesh Ambani.
Zhao sendiri menanggapi santai penobatannya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Zhao menyebut kekayaan yang ia miliki akan menjadi percuma bila tidak berguna bagi masyarakat luas.
"Jangan khawatir tentang peringkat. Fokus pada berapa banyak orang yang bisa kamu bantu," tulisnya dalam akun Twitter resminya, Senin (10/1/2022).
Zhao pun berencana untuk memberikan sebagian besar kekayaannya untuk program amal. Tak tanggung-tanggung, Zhao bahkan siap untuk menyumbang 99% total kekayaannya.
2. Sam Bankman-Fried
Sam Bankman-Fried merupakan CEO dari FTX, perusahaan platform trading kripto yang disokong oleh Binance dan Zhao.
Sebelum mendirikan FTX pada tahun 2019, Sam juga mendirikan perusahaan ventura perdagangan yakni Alameda Research pada tahun 2017 silam.
Sam juga merupakan putra dari orang tua bergelar profesor hukum di Universitas Stanford. Dia belajar fisika di MIT, tetapi tertarik pada "altruisme yang efektif," gagasan yang dipengaruhi utilitarian untuk melakukan yang terbaik.
Pada Juli 2021, FTX berhasil mendapatkan dana sebesar US$ 900 juta atau sekitar Rp 12,87 triliun, dari para investornya seperti Coinbase Ventures dan SoftBank serta membantu menjadikan Sam salah satu orang terkaya di bawah 30 tahun dalam sejarah.
Adapun kekayaan Sam per kemarin mencapai US$ 26,5 miliar atau Rp 378,95 triliun. Sam sendiri menduduki posisi ke-2 Crypto Rich List versi Forbes.
3. Brian Armstrong
Brian Armstrong merupakan pendiri sekaligus pemilik dari perusahaan pertukaran kripto bergengsi di dunia yakni Coinbase. Armstrong mendirikan Coinbase setelah sempat bekerja di Delotte dan Airbnb.
Secara kepemilikan, Armstrong memiliki saham Coinbase sebesar 20%, di mana saham Coinbase sendiri sukses melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS) pada April 2021, yakni di indeks Nasdaq Composite.
Adapun nilai kekayaan Brian Armstrong menurut Forbes per Senin kemarin mencapai US$ 9,5 miliar atau setara dengan Rp 135,85 triliun. Brian Armstrong pun menduduki posisi ke-3 Crypto Rich List versi Forbes.
4. Chris Larsen
Chris Larsen merupakan pendiri kedua dari perusahaan protokol pembayaran yakni Ripple bersama dengan Jed McCaleb. Ripple sendiri didirikan pada tahun 2012 untuk melayani pembayaran internasional menggunakan blockchain.
Meski sempat menjadi CEO Ripple, tetapi Larsen pada akhirnya mengundurkan diri dari posisi tersebut pada tahun 2016 silam.
Sebelum mendirikan Ripple, Larsen pun sempat mendirikan perusahaan pemberi pinjaman hipotek online yakni e-Loan pada tahun 1996 dan perusahaan pemberi pinjaman peer-to-peer (P2P), yakni Prosper pada tahun 2005.
Adapun kekayaan Larsen menurut Forbes saat ini mencapai US$ 6 miliar atau setara dengan Rp 85,8 triliun. Larsen menjadi orang terkaya ke-4 di Crypto Rich List versi Forbes.
Pada April 2019, Larsen dan yayasannya memberikan dana sebesar US$ 25 juta sebagian besar dalam bentuk XRP ke Universitas Negeri San Francisco.
5. Tyler and Cameron Winklevoss
Dua bersaudara kembar ini merupakan pendiri perusahaan pertukaran kripto Gemini yang didirikan keduanya pada tahun 2014. Saat ini, Cameron menjadi presiden Gemini, sedangkan Tyler menjadi CEO.
Namun sebelum sukses mendirikan Gemini, keduanya sempat mempermasalahkan idenya dan sempat menjadi trending kala itu.
Mengutip BBC, pada tahun 2011 silam, Winklevoss bersaudara sempat mengguat mantan teman satu kuliahnya yang juga merupakan pendiri perusahaan sosial media, yakni Facebook Inc. yang kini berubah nama menjadi Meta Platform Inc., yakni Mark Zuckerberg.
Mereka mengunggatnya karena menganggap Mark sudah mencuri ide kedua bersaudara tersebut soal Facebook. Pada tahun 2003, Winklevoss bersaudara menyatakan Zuckerberg mencuri ide mereka saat keduanya meminta Zuckerberg menyusun kode untuk situs ConnetU karya keduanya.
Setelah mencuri kode ide itu, lanjut kedua saudara itu, Zuckerberg kemudian meluncurkan Facebook pada tahun 2004.
Pada tahun 2008 Facebook setuju untuk memberikan ganti rugi untuk menghentikan upaya hukum terus menerus yang dilakukan kedua saudara kembar itu.
Namun pada akhirnya, Pengadilan Banding Amerika Serikat (AS) menolak gugatan ganti rugi Winklevoss bersaudara. Meski ditolak oleh pengadilan AS, tetapi Winklevoss bersaudara tetap menerima dananya sebesar US$ 65 juta.
Setelah menerima dana tersebut, Cameron dan Tyler memutuskan untuk membeli Bitcoin dan menahannya hingga waktu yang lama. Berkat pembelian Bitcoinnya dan setelah harga Bitcoin berhasil melesat, maka kekayaan Winklevoss bersaudara pun melonjak.
Kini, kekayaan Winklevoss bersaudara pun sudah mencapai US$ 4,4 miliar atau Rp 62,92 triliun per hari ini, dan menjadi orang ke-5 dalam daftar orang terkaya Crypto Rich List versi Forbes.
6. Jed McCaleb
McCaleb bisa dikatakan juga menjadi pelopor awal dalam ruang blockchain, di mana ia meluncurkan tiga perusahaan pertukaran kripto yang cukup terkenal.
Pada tahun 2010, McCaleb menciptakan Mt. Gox, perusahaan pertukaran Bitcoin besar pertama namun setahun kemudian ia menjualnya sebelum perusahaan tersebut diretas oleh hacker.
Tak hanya Chris Larsen yang pernah menjadi CEO Ripple, McCaleb pun juga sempat menjabat sebagai CEO dari perusahaan protokol pembayaran asal Negeri Paman Sam tersebut pada tahun 2012. Namun, McCaleb memegang Ripple juga tidak berlangsung lama.
Setelah keluar dari Ripple, McCaleb pun mendirikan perusahaan serupa yakni Stellar dan menjadi salah satu pesaing Ripple.
McCaleb pun berhasil masuk ke jajaran Crypto Rich List versi Forbes, di mana posisi McCaleb saat ini berada di posisi ke-6 dengan total kekayaannya mencapai US$ 3 miliar (Rp 42,9 triliun).
Sebagian besar kekayaan McCaleb berasal dari kripto XRP yang masih ia pegang hingga kini, berkisar 3,4 miliar, dari 9 miliar XRP asli yang ia kantongi sebagai pendiri Ripple.
7. Michael Saylor
Michael Saylor merupakan CEO dari Microstrategy, perusahaan software analisis bisnis terkemuka di dunia. Bahkan, Saylor pernah menjadi multimiliarder di akhir 1990-an, berkat sahamnya di MicroStrategy.
Dia pun sempat keluar dari list miliarder setelah adanya permasalahan akuntansi yang dipertanyakan menyebabkan penyajian kembali hasil keuangan dan kegagalan dot-com menghancurkan saham.
Setelah sempat keluar dari daftar miliarder, Saylor pun kembali masuk menjadi miliarder berkat investasi Bitcoinnya pada tahun 2020 lalu.
Pada Oktober 2020, Saylor mengungkapkan bahwa dia secara pribadi membeli sebanyak 17.732 Bitcoin seharga US$ 175 juta atau Rp 2,5 triliun.
Sepanjang tahun 2020, ia menggunakan kas Microstrategy untuk membeli Bitcoin, sebanyak 70.784 Bitcoin seharga US$ 1,1 miliar (Rp 15,73 triliun).
Hal ini pun sempat membuat Microstrategy menjadi investor institusional terbesar yang memegang Bitcoin, setelah pihaknya membeli Bitcoin kembali, di mana pembelian ini merupakan batch kedua dan dibelinya saat harga Bitcoin jatuh.
Hingga Senin kemarin, kekayaan Saylor menurut Forbes mencapai US$ 2 miliar atau Rp 28,6 triliun, Saylor pun menduduki posisi ke-7 Crypto Rich List versi Forbes.
8. Barry Silbert
Barry Silbert adalah pendiri sekaligus CEO Digital Currency Group (DCG), salah satu perusahaan konglomerat yang telah berinvestasi di lebih dari 75 perusahaan terkait Bitcoin. DCG juga merupakan pemilik situs berita kripto yakni CoinDesk.
Penghasil pendapatan terbesar DCG yakni manajer aset digital Grayscale yang mengawasi Bitcoin, Ethereum, dan aset kripto lainnya senilai US$ 28 miliar atau Rp 400,4 triliun.
Melalui anak usahanya, DCG juga telah berinvestasi di lebih dari 200 startup kripto.
Sebelum meluncurkan DCG, Silbert, mantan bankir investasi menjual platform perdagangan saham Second Market ke Nasdaq pada 2015 silam, dengan jumlah yang tidak diungkapkan.
Silbert juga sempat mengikuti lelang pemerintah AS yang sama dengan Draper dan dilaporkan mendapat 48.000 Bitcoin serta menempatkannya sebagai whales Bitcoin menurut Investopedia.
Silbert pun berhasil masuk ke jajaran Crypto Rich List versi Forbes di posisi ke-8 dengan total kekayaan yang dimilikinya mencapai US$ 1,9 miliar (Rp 27,17 triliun).
9. Tim Draper
Tim Draper adalah pemodal ventura asal Amerika Serikat (AS) sekaligus pendiri firma Draper Fisher Jurvetson, Draper University, Draper Venture Network, Draper Associates, dan Draper Goren Holm. Firma tersebut kemudian
Draper telah melakukan investasi di Bitcoin melalui berbagai platform seperti Baidu, Hotmail, Skype, Tesla, SpaceX, AngelList, Twitter, DocuSign, Coinbase, Robinhood, Ancestry.com, Twitch, dan Cruise Automation.
Dia juga merupakan investor awal di Bitcoin, di mana ia membeli sekitar 42.000 bitcoin masing-masing seharga enam dolar AS dan menyimpannya di bursa Mt. Gox yang sekarang sudah tidak beroperasi lagi akibat diretas oleh hacker.
Pada Juli 2014, Draper menerima cakupan luas untuk pembeliannya di lelang Layanan Marshals A.S. sekitar 30.000 bitcoin yang disita dari situs web pasar Silk Road.
Bahkan, Tim Draper merupakan whales di Bitcoin, di mana whales adalah istilah untuk para pemegang kripto, utamanya di Bitcoin dalam jumlah yang cukup besar.
Pada Juni tahun lalu, kepemilikannya di Bitcoin mencapai 15% dan saat itulah Draper berada di posisi teratas dari semua investor Bitcoin.
Dari kekayaannya, Forbes mencatat Draper memiliki kekayaan mencapai US$ 1,5 miliar atau Rp 21,45 triliun. Draper pun masih masuk dalam daftar Crypto Rich List versi Forbes, di mana posisi Draper saat ini berada di posisi ke-9.
10. Matthew Roszak
Roszak merupakan salah satu pendiri dan chairman Bloq, perusahaan startup teknologi blockchain yang berkonsultasi dan menjadi pembantu bank untuk menyimpan aset digital. Adapun klien dari Bloq adalah Citigroup dan Discover.
Bloq juga membantu perusahaan yang mencoba memproses transaksi kripto berjenis stablecoin, kripto yang pergerakannya cenderung stabil, mirip dengan mata uang fiat.
Pada tahun 1990-an dan awal 2000-an, Roszak bekerja di perusahaan modal ventura dan sebagai pengusaha sebelum berinvestasi dan membuat portofolio kriptonya mulai tahun 2012.
Roszak telah lama menjadi pendukung kripto dan baru-baru ini menginisiasi untuk memberikan aset digital sebesar US$ 50 kepada setiap anggota Kongres AS.
Forbes pun mencatat kekayaan Roszak per hari ini mencapai US$ 1,5 miliar (Rp 21,45 triliun) dan menduduki posisi ke-10 dari daftar Crypto Rich List versi Forbes.
Setelah melihat daftar orang terkaya berkat beberapa kripto yang melesat, adapula orang-orang kaya terbaru dari pesatnya tren aset turunan dari kripto, yakni NFT.
Berikut daftar orang yang mendadak jadi kaya berkat NFT.
1. Sultan Gustaf AL Ghozali (Ghozali Everyday)
Ghozali merupakan mahasiswa asal Solo yang kini sedang menempuh kuliah di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang, Fakultas Ilmu Komputer Prodi D-4 Animasi semester 7. Ia menjual foto dirinya (selfie) dalam bentuk NFT di marketplace OpenSea.
Harga satu fotonya dijual dengan harga 0,001 ETH (Ethereum) kisarannya Rp 48 ribu. Sementara total foto yang dijual sebanyak 933 foto. Tak diduga yang sudah terjual sebanyak 230 NFT. Ghozali pun merasa tidak menyangka akan hal tersebut.
Koleksi NFT Ghozali Everyday termurah dijual seharga 0,28 ETH atau kisaran Rp 13,5 juta. Dengan total 933 koleksi, maka bisnis NFT milik Ghozali bernilai hampir Rp 12,6 miliar.
"Itu nilai dari keseluruhan yang beli itu ada yang bilang sampe Rp 12 miliar. Tapi misal ada yang beli Rp 20 juta saya dapat 10% begitu terus. Pendapatan total sekitar Rp 1,5 miliar," ujar Ghozali.
2. Lana Denina
Pelukis asal Kanada ini juga berhasil menjadi orang terkaya berkat NFT. Ia meraup keuntungan mencapai US$ 300.000 atau setara dengan Rp 4,2 miliar. Karya yang dijual dalam bentuk NFT merupakan hasil karya lukisnya sendiri.
Gadis berusia 24 tahun tersebut baru belajar soal NFT satu bulan sebelum menjual lukisannya tersebut.
"Saat itu, Saya tidak tahu apa-apa soal blockchain," kata Lana dikutip dari CNBC Internasional.
"Tetapi, Saya terpesona dan itu benar-benar revolusioner," tambah Denina.
Lana mulai menjual lewat NFT lukisan yang dibuat satu persatu. Berikutnya mulai mendaftar seluruh koleksinya.
Karya terlaris bernama Mona Lana yang dicetak pada November 2021 pun terjual habis dalam beberapa minggu saja. Dia menjelaskan tiap potretnya dihasilkan kode dengan 112 sifat yang berbeda.
Sebagai seorang pelukis, Denina mengaku langsung terkesan dengan teknologi NFT. Termasuk kemampuannya untuk menjadi alat bukti kepemilikan bagi para seniman.
"Galeri tradisional seperti dunia laman," kata dia. Karena tidak ada perbedaan dia mengatakan,"Saya tidak merasa sepenuhnya tertarik, khususnya sebagai wanita kulit berwarna."
3. Victor Langlois
Anak muda berusia 18 tahun ini telah mendapatkan keuntungan sebesar US$ 18 juta atau setara Rp 257,4 miliar dari menjual karya seni di NFT. Langlois menjual karya seni bernama Jaiden Stipp, sebuah mural digital. Langlois sendiri kaget dengan hasil penjualan tersebut.
Ia bercerita bagaimana dia menjual karya Jaiden Stipp, pertama dia mengajukan permohonan di pasar jual beli NFT, seperti SuperRare. Katanya, butuh waktu satu bulan karya Jaiden Stipp diterima oleh SuperRare.
Kemudian, daftarkan akun dompet digital agar mendapatkan uang hasil penjualan. Misalnya dompet digital seperti PayPal atau dompet Bitcoin. Setelah itu, tunggu beberapa orang yang akan menawarkan atau membeli karya seni yang sudah diunggah.
4. Daniel Maegaard
Daniel Maegaard asal Australia merupakan pria yang sudah banyak berinvestasi di uang digital, seperti Bitcoin. Kemudian di tahun 2021, ia merambah investasinya ke NFT.
Awalnya Maegaard hanya membeli karya di NFT, sebanyak 22 karya dibeli dan telah menghabiskan uangnya sebanyak US$ 1,5 juta. Kemudian, NFT yang dibelinya itu dia jual kembali, harganya mulai dari US$ 800 ribu hingga US$ 1 juta.
Melansir dari Somag News, dengan menjual NFT, kala itu Maegaard berhasil meraup pendapatan hingga US$ 12 juta atau setara Rp 171,6 miliar.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dulu Nyinyir, Donald Trump Kini Ketahuan Cuan dari Kripto