Simak, Deretan Unicorn-Decacorn ini Siap Melantai di Bursa!

Feri Sandria, CNBC Indonesia
17 January 2022 14:37
GoTo
Foto: GoTo

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren perusahaan rintisan dengan valuasi unicorn hingga decacorn yang melantai di bursa saham diperkirakan masih akan berlanjut. Beberapa nama unicorn dikabarkan bakal melantai di bursa saham Tanah Air pada tahun ini, yakni GoTo, Traveloka dan SiCepat Ekspres.

Nama lainnya yang juga dirumorkan akan melakukan penggalangan dana - tidak terbatas di bursa domestik - termasuk Tiket.com, J&T Express dan Kopi Kenangan.

Tahun lalu Komisaris PT Bursa Efek Indonesia, Pandu Sjahrir secara eksplisit mengumumkan beberapa perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi unicorn (US$ 1 miliar) dan decacorn (US$ 10 miliar) yang berpotensi melantai di pasar saham domestik di tahun depan.

Dalam pemaparannya, Pandu menyebut perusahaan tersebut ialah GoTo, entitas gabungan Gojek dan Tokopedia, yang direncanakan akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada semester pertama tahun 2022.

Dua perusahaan lainnya, SiCepat Ekspres dan Traveloka yang juga direncanakan akan melantai di tahun yang sama.

Berikut ini Tim Riset CNBC Indonesia, merangkum daftar perusahaan rintisan yang dikabarkan akan melakukan penggalangan dana dari pasar modal.

GoTo

Rencana GoTo, entitas hasil merger Gojek dan Tokopedia, yang berencana melantai di bursa saham domestik gagal terwujud tahun lalu.

GoTo dikabarkan berencana melakukan penawaran umum perdana saham tahun 2022 ini. Apalagi, BEI telah merancang aturan mengenai kebijakan dual class of shares dan klasifikasi saham dengan hak suara multipel atau multiple voting share (MVS) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sudah lama dinantikan oleh GoTo.

Terobosan baru dari pasar modal Indonesia seperti penerapan Saham dengan Hak Suara Multipel (SHSM) untuk IPO dan adanya perubahan peraturan Bursa No I-A tersebut memberikan pintu yang lebih luas bagi perusahaan dari berbagai sektor untuk tercatat di papan utama atau papan pengembangan.

Meski gagal mengumpulkan dana dari IPO tahun lalu, perusahaan rintisan teknologi terbesar di Indonesia ini tahun lalu berhasil memperoleh pendanaan pra-IPO dari investornya senilai US$ 1,3 miliar atau Rp 18,65 triliun (asumsi kurs Rp 14.350/US$) beberapa waktu lalu.

Valuasi perusahaan Gojek setelah merger dengan Tokopedia diperkirakan akan menghasilkan nilai kapitalisasi pasar senilai US$ 35 miliar sampai dengan US$ 40 miliar atau kisaran Rp 502 triliun - Rp 574 triliun. Rumor pasar juga menyebutkan bahwa calon konglomerat baru ini akan tercatat di dua bursa, domestik dan di Wall Street.

Sebelumnya, Grup GoTo dikabarkan telah menunjuk penjamin emisi (underwriter) untuk membantu pengumpulan dana sekitar US$ 1 miliar atau Rp 14,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$) dalam proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa Tanah Air.

Melansir Bloomberg, Jumat (17/12/2021), menurut sumber anonim, GoTo telah memilih dua perusahaan sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Sekuritas, sebagai penjamin emisi untuk IPO di bursa saham domestik yang diperkirakan dilaksanakan tahun ini.

Nantinya, kata sumber tersebut, perusahaan hasil merger atau gabungan antara unicorn penyedia jasa ride-hailing Gojek dan e-commerce Tokopedia itu akan melantai di bursa dengan nama PT Goto Gojek Tokopedia. Perwakilan GoTo belum memberi tanggapan kepada Bloomberg mengenai hal ini.

Tiket.com

Perusahaan rintisan Grup Djarum juga dikabarkan tertarik untuk menjadi perusahaan publik. Tiket.com dikabarkan menyatakan perseroan mempertimbangkan untuk go public di pasar modal melalui merger dengan perusahaan cangkang alias SPAC (special purpose acquisition company).

Menurut laporan Bloomberg bulan Mei tahun lalu, Tiket.com sedang dalam pembicaraan dengan COVA Acquisition Corp untuk kesepakatan yang akan memberi nilai pada entitas gabungan ini sekitar US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 27 triliun.

Goldman Sachs Group Inc. juga diisukan ditunjuk menjadi penasihat.

Chief Executive Officer (CEO) Tiket.com George Hendrata dalam wawancara dikutip Bloomberg News mengatakan pihaknya memang tengah menjajaki penawaran umum perdana tradisional dan berpotensi menggabungkannya dengan salah satu aplikasi super Asia Tenggara.

Traveloka

Pesaing Tiket.com di dalam negeri, Traveloka, juga dikabarkan berencana untuk melakukan pencatatan perdana.

Sebelumnya Traveloka dikabarkan berencana untuk melakukan penawaran umum saham perdana di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau bursa Wall Street tahun ini melalui merger ke perusahaan cangkang (SPAC).

Awal tahun lalu, Chief Executive Officer (CEO) Traveloka Ferry Unardi sempat mengatakan pilihan tersebut merupakan cara yang efisien. Meski demikian, Traveloka juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan IPO di Tanah Air.

Akan tetapi jelang akhir tahun lalu, Traveloka dikabarkan telah menghentikan pembicaraan untuk go public atau mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Amerika Serikat (AS) dengan menggunakan perusahaan cek kosong atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC) Bridgetown Holdings Ltd.

Meski demikian, pertengahan Juli lalu (15/7), dalam acara Investor Daily Summit 2021, Komisaris BEI Pandu Patria Sjahrir mengatakan, saat ini BEI mencatat ada empat perusahaan unicorn yang berpotensi mencatatkan saham di BEI, salah satunya termasuk Traveloka.

Terbaru, Traveloka bersama 6 investor strategis lain bersama-sama berpartisipasi dalam aksi korporasi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) senilai Rp 4,80 triliun.

SiCepat

Perusahaan logistik SiCepat Ekspres dikabarkan masuk dalam daftar perusahaan rintisan unicorn yang akan melakukan pencatatan di bursa, sebagaimana pengakuan dari Pandu Sjahrir.

Perusahaan yang didirikan tahun 2014 ini kian agresif melakukan ekspansi bisnis, baik secara korporasi atau oleh eksekutif perusahaan.

Pendiri sekaligus CEO perusahaan, Hartono Francesco, tahun lalu membeli saham emiten perdagangan umum PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE) sebanyak 510.015.000 saham atau setara dengan kepemilikan 18% dari modal ditempatkan dan disetor Panca Global.

Hartono Francesco beserta eksekutif lain dari Grup Kresna juga muncul di perusahaan yang menjadi pembeli siaga dalam gelaran penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue PT Mahaka Media Tbk (ABBA).

Lebih lanjut SiCepat bersama anak usaha Grup MCAS yang dikendalikan Grup Kresna juga memasuki bisnis kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dengan membentuk perusahaan patungan (joint venture) bernama PT Energi Selalu Baru (ESB).

Selain motor listrik SiCepat juga bekerja sama dengan emiten baru PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) dalam bisnis ekspres berkonsep kontainer.

Terbaru, SiCepat juga berinvestasi menjadi salah satu pemegang saham di PT Dektos Digital Corbuzier, perusahaan besutan Deddy Corbuzier yang fokus dalam pengembangan ekosistem digital Podcast dan Entertainment.

Kopi Kenangan

Kopi Kenangan memang baru saja resmi menjadi salah satu unicorn (valuasi lebih dari US$ 1 miliar) Indonesia setelah berhasil mengantongi US$ 96 juta atau Rp 1,37 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$) dari putaran pendanaan seri C yang dilakukannya akhir tahun lalu.

Pendanaan seri C yang dipimpin oleh Tybourne Capital Management dan partisipasi dari investor lain seperti Horizons Ventures, Kunlun, dan B Capital, dan investor baru Falcon Edge Capital tersebut dikatakan nantinya akan digunakan untuk memperluas jejaring bisnisnya di kawasan Asia Tenggara.

Meski demikian, perusahaan yang dalam satu terakhir telah menjual sebanyak 40 juta cangkir kopi tersebut juga diisukan akan melakukan penggalangan dana di pasar modal.

Isu ini berkembang setelah Bursa Nasdaq mengucapkan selamat kepada Kopi Kenangan atas status unicorn yang baru diraih.

[Gambas:Instagram]




Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Kamis (6/1) membagikan foto iklan di papan billboard yang bertuliskan "Nasdaq memberikan selamat kepada Kopi Kenangan sebagai unicorn ritel makanan dan minuman pertama di Asia Tenggara."


(fsd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Tahu Pandangan Asing Terhadap IPO GoTo Dkk? Mari Simak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular