Citi Jual Bisnis Kartu Kredit, INA Tambah Kepemilikan di MTEL
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu.
IHSG ditutup menguat sebesar 0,53% ke level 6.693,40 dengan nilai transaksi Rp 10,89 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 145,70 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi di pada perdagangan Senin (17/1/2022):
1.Citi Jual Bisnis Kartu Kredit ke UOB Rp 9,87 Triliun
Citi diketahui menjual bisnis consumer banking termasuk kartu kredit di empat negara kepada UOB Group senilai Rp 9,87 triliun.
Transaksi ini mencakup bisnis retail banking dan kartu kredit di empat negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Namun, transaksi itu tidak termasuk bisnis institutional banking Citi di keempat negara tersebut, di mana Citi akan tetap berkomitmen dan fokus untuk melayani para klien institusional baik secara lokal, regional, dan global.
UOB akan melakukan pembayaran tunai kepada Citi untuk aset bersih dari bisnis yang diakuisisi, sesuai dengan penyesuaian penutupan biasa, ditambah premi sebesar total US$ 690 juta (atau setara dengan Rp 9,87 triliun dengan kurs Rp 14.300/US$) untuk keempat negara tersebut.
2.Ekspansi Kredit, Bank BJB (BJBR) Rights Issue 925 Juta Saham
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, atau Bank BJB (BJBR), berencana menggelar penawaran umum terbatas atau rights issue, dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 925.000.000 Saham Baru dengan nilai nominal Rp 250 per saham.
HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 10 Maret 2022.
Meski demikian, skema rights issue beserta harga pelaksanaannya belum ditentukan, sehingga belum diketahui jumlah dana yang akan diterima perseroan dari aksi korporasi ini.
3.Modal Inti Bank Allo Rp 6 T, Resmi Naik jadi KBMI 2
Emiten bank digital milik pengusaha nasional Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) menyatakan telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai kewajiban modal inti untuk 2021 dan Rp 3 triliun untuk tahun ini.
Berdasarkan keterbukaan informasi di website Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Allo Bank menjelaskan, untuk tahun lalu, modal inti minimum yang wajib dipenuhi perseroan adalah sebesar Rp 1 triliun. Kewajiban tersebut lebih kecil dari ketentuan OJK secara umum sebesar Rp 2 triliun.
Menurut penjelasan manajemen, ini karena Allo Bank telah tercatat dalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan sebagai anggota Kelompok Usaha Bank (KUB) Mega Corpora, grup milik Chairul Tanjung.
4.Selain ATR, Ini Lho Pengadaan Pesawat Era Emirsyah Satar
Nama mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Emirsyah Satar kembali mencuat ke publik.
Kali ini, Kejaksaan Agung menyelidiki keterlibatan Emirsyah dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam penyewaan pesawat jenis ATR 72-600 adalah Emirsyah Satar.
"Iya, Emirsyah Satar," kataJaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah belum lama ini.
Febrie mengaku telah meminta Direktur Penyidikan Jampidsus Supardi untuk melakukan ekspose terkait kasus tersebut.
"Mengenai Garuda, tadi sudah saya minta ekspose di Pak Dirdik itu minggu depan ke ekspose besar nanti di saya. Itu khusus Garuda," kata Febrie.
(sys/dhf)