
Thank You, Mr.Powell! Harga Tembaga Nyaris Tembus Rekor Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga terbang mendekati level tertinggi sejak November. Penguatan siang ini 'disponsori' oleh Jerome Powell.
Pada Rabu (12/1/2021) pukul 13:12 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.820/ton, naik 1,02% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Tembaga terdorong oleh dolar AS yang melemah buntut pernyataan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang kurang hawkish terhadap kenaikan suku bunga selama sidang pencalonannya.
Indeks dolar AS longsor ke posisi terendah sejak dua bulan lalu. Kemarin, dolar ditutup di level US$ 95,6. Turun 0,41% dibandingkan harga penutupan kemarin. Penguatan dolar membuat tembaga yang diperdagangkan dengan greenback jadi lebih murah ketimbang mata uang lainnya.
Kemerosotan tersebut terjadi merespon testimoni ketua bank sentral AS (The Fed), Jerome Powell di hadapan Senat, yang kalem atau tidak lebih hawkish dari rilis notula rapat kebijakan moneter pekan lalu.
Powell mengatakan perekonomian AS kini sudah kuat menahan kenaikan suku bunga maupun lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (COVID-19) varian Omicron.
"Inflasi saat ini jauh lebih tinggi dari target. Perekonomian tidak lagi memerlukan kebijakan moneter akomodatif yang kami terapkan saat ini," kata Powell dalam testimoninya, sebagaimana dilansirReuters, Selasa (11/1).
Pasar sebelumnya memperkirakan Powell bisa lebih hawkish dari notula rapat kebijakan moneter yang dirilis pekan lalu. Dalam notula tersebut terungkap beberapa pejabat The Fed melihat nilai neraca (balance sheet) bisa segera dikurangi setelah suku bunga dinaikkan.
Pernyataan Powell memberi napas lebih panjang bagi logam karena kebijakan moneter yang ketat masih harus menempuh jalan panjang. Kebijakan yang ketat menjadi musuh bagi komoditas karena bisa mengurangi likuiditas pasar yang menjadi sumber pendorong permintaan logam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning! JP Morgan Bilang Harga Tembaga Bearish