
Hari Perdana Usai Stock Split, Cek Gerak Saham AKRA

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten distributor bahan bakar minyak (BBM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) terjungkal ke zona merah pada lanjutan sesi I perdagangan hari ini, Rabu (12/1/2022). Pelemahan tersebut terjadi pada hari perdana perdagangan saham AKRA pasca pemecahan nilai nominal saham perseroan (stock split).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.15 WIB, saham AKRA merosot 4,76% ke level Rp 800/saham. Nilai transaksi saham AKRA pagi ini tercatat sebesar Rp 26,96 miliar dan volume perdagangan 33,31 juta saham.
Di tengah pelemahan ini, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih Rp 1,72 miliar di pasar reguler.
Asal tahu saja, mulai pagi ini, saham AKRA diperdagangkan dengan nilai nominal baru Rp 840/saham.
Harga tersebut merupakan harga teoretis yang dihitung berdasarkan harga saham AKRA pada saat akhir cum di pasar reguler pada Selasa kemarin (11/1) yang tercatat di harga Rp4.200/saham.
Asal tahu saja, dalam stock split ini, nilai nominal semula saham AKRA Rp 100/saham menciut menjadi Rp 20/saham.
Jumlah saham AKRA akan bertambah menjadi 20.073.474.600 saham dari 4.014.694.920 saham.
Aksi korporasi ini sendiri sudah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada 20 Desember 2021.
Sebelumnya, manajemen AKRA menjelaskan, stock split ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di BEI.
Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo menjelaskan, perusahaan percaya stock split akan membuat saham AKRA menarik bagi investor ritel khususnya kalangan milenial yang kini aktif berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang memberikan pertumbuhan berkelanjutan dan memiliki praktik yang baik.
"Saham perusahaan yang termasuk di semua indeks utama seperti LQ45, Kompas 100, Investor 33, IDX SMC Liquid, serta Indeks-Indeks terkait praktik berkelanjutan - ESG Leader Index, Sri Kehati Index, dan ESG LQ45 Index, akan semakin likuid dan diperdagangkan di bursa," imbuh Haryanto, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (12/1).
Haryanto menambahkan, AKRA terus memberikan hasil yang solid selama tahun 2021.
"Berdasarkan gambaran awal kinerja bisnis perusahaan di tahun yang baru saja berakhir tahun 2021, AKRA diharapkan dapat memberikan pertumbuhan yang baik di bisnis perdagangan dan distribusi sejalan dengan perkembangan positif di Proyek Kawasan Industri JIIPE," pungkas Haryanto.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! AKRA Setujui Stock Split 1:5 di Desember