
Soal Batu Bara, Indonesia Bisa 'Skakmat' Dunia!

Apa yang membuat harga batu bara naik-turun luar biasa tajam dalam hitungan hari? Penyebabnya adalah kebijakan pemerintah Indonesia.
Pada awal tahun, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk melarang ekspor batu bara selama sebulan. Kebijakan ini ditempuh karena pasokan batu bara untuk pembangkit listrik di dalam negeri sedang kritis.
Masalahnya, Indonesia adalah negara eksportir batu bara terbesar di dunia. Pada 2019 (sebelum pandemi virus corona), Indonesia mengirim 455 juta ton batu bara ke pasar global. Batu bara asal Indonesia menyumbang 41% pasar dunia.
![]() |
China, India, dan Jepang adalah importir batu bara terbesar dunia. Celakanya, batu bara itu kebanyakan datang dari Indonesia. Di China, hubungan yang memburuk dengan Australia membuat Indonesia kini jadi pemasok batu bara utama.
Dalam 11 bulan pertama 2021, China mendatangkan 178 juta ton batu bara asal Indonesia. Angka ini lebih dari 60% dari tital impor batu bara.
Di Jepang, batu bara Indonesia juga berperan penting. Pada 2019, sekitar 12% impor batu bara Negeri Matahari Terbit datang dari Ibu Pertiwi.
Ketiadaan pasokan batu bara dari Indonesia sempat membuat Jepang 'keringat dingin'. Kedutaan Besar Jepang di Indonesia sampai mengirim surat ke pemerintah Indonesia, meminta batu bara berkalori tinggi (yang tidak digunakan oleh pembangkit listrik di Tanah Air) tetap bisa dikirim ke Negeri Sakura.
"Larangan ekspor yang begitu tiba-tiba berdampak serius terhadap aktivitas ekonomi di Jepang dan kehidupan masyarakat sehari-hari," sebut surat itu.
Di India, situasinya hampir sama dengan China. Pada 2019, batu bara asal Indonesia menyumbang 49% dari total impor batu bara. Indonesia menduduki peringkat teratas negara pemasok batu bara ke Negeri Bollywood.
"Kami tidak melihat ada pengiriman sejak 31 Desember 2021," sebut seorang trader di Gujarat (India) seperti dikutip dari Reuters.
(aji/aji)