Ekosistem Kuat, BBHI Masih Terbuka untuk Calon Investor Lain

sys, CNBC Indonesia
11 January 2022 12:39
Harga saham emiten bank digital PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) melonjak pada awal perdagangan hari ini, Selasa (11/1/2022). Kenaikan saham BBHI terjadi seiring pengusaha nasional Chairul Tanjung (CT), yang merupakan ultimate shareholder Allo Bank, membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Harga saham emiten bank digital PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) melonjak pada awal perdagangan hari ini, Selasa (11/1/2022). Kenaikan saham BBHI terjadi seiring pengusaha nasional Chairul Tanjung (CT), yang merupakan ultimate shareholder Allo Bank, membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia -PT Allo Bank Tbk (BBHI) bakal menjadi penantang baru di industri bank digital Tanah Air. Potensi ini mengingat banyaknya perusahaan besar yang masuk sebagai investor strategis dalam rights issue BBHI.

Seperti diketahui, Allo Bank telah menggelar aksi korporasi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue senilai Rp 4,80 triliun. Rights issue tersebut bakal diserap tujuh investor strategis.

Ketujuh investor besar yang dimaksud adalah CT Corp, Grup Salim, Growtheum Capital Partners, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Grab, Traveloka, dan Carro. Empat nama terakhir adalah unicorn di sektor teknologi dan ekonomi digital Tanah Air.

Ekosistem tersebut memungkinkan adanya interkoneksi bisnis antar sesama perusahaan. "Kami memiliki ekosistem terkuat," ujar Ultimate Shareholder BBHI Chairul Tanjung, Selasa (11/1/2022).

Ekosistem yang terbentuk akan memudahkan kolaborasi dan integrasi bisnis yang lebih efektif. Misal, ada nasabah yang berbelanja di Transmart, maka transaksinya bisa dilakukan secara online-offline.

Atau, misal ada masyarakat yang ingin membuka akun Allo Bank. Nah, pembukaan akun ini bisa dilakukan melalui digital media yang tergabung dalam ekosistem tersebut.

"Jadi, bedanya, bank lain itu transaksi finansial. Kami juga transaksi finansial tapi terkoneksi dengan seluruh ekosistem yang ada dan terkoneksi dengan Allo Bank. Ini yang kami sebut all for one, one for all, Allo. Makanya namanya Allo Bank," terang pria yang juga memiliki sapaan akrab CT tersebut.

Meski sudah memiliki kekuatan yang kuat, BBHI masih terbuka jika ada investor besar lain yang ingin masuk dalam ekosistem tersebut. Sebab, sekuat apa pun ekosistem, ekosistem yang ada tetap membutuhkan kolaborasi dengan ekosistem yang lain.

"Akan terbuka. Kami masih menerima siapapun ekosistem yang mau bergabung, sangat terbuka. Kami menginginkan kolaborasi dengan semua pihak, tercipta ekosistem nasional yang bisa membantu perekonomian," tutur CT. 


(dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak! Valuasi Allo Bank Bakal Makin Murah Pasca Rights Issue

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular