
Simak! Valuasi Allo Bank Bakal Makin Murah Pasca Rights Issue

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu emiten bank mini milik konglomerat Chairul Tanjung, yaitu PT Allo Bank Tbk (BBHI), berencana melakukan aksi korporasi berupa Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue (RI) akhir tahun ini.
Berdasarkan prospektus perusahaan, BBHI berencana menerbitkan 10,05 miliar saham baru di harga Rp 478/saham. Artinya total dana yang bisa diraup perusahaan kurang lebih mencapai Rp 4,8 triliun.
Menurut Laporan Keuangan BBHI kuartal III-2021, jumlah ekuitas perusahaan terkini mencapai Rp 1,28 triliun. Ke depan, jika ada tambahan modal dari RI sebanyak Rp 4,8 triliun, maka ekuitas BBHI akan berubah menjadi Rp 6,08 triliun. Dengan begitu, Allo Bank dapat diklasifikasikan sebagai bank KBMI II (Bank dengan modal inti di atas Rp 6 triliun).
Perlu dicatat, selama 3 bulan terakhir Allo Bank berhasil menggapai kinerja keuangan yang impresif, di mana pada kuartal III-2021 laba komprehensif tahun berjalan BBHI berhasil naik menjadi Rp 191,58 miliar. Dalam laporan bulanannya terlihat, dalam sebulan terakhir BBHI berhasil mencatat laba Rp 30 miliar-Rp 40 miliar. Apabila kinerja ini dapat dipertahankan pada kuartal IV-2021, maka BBHI berpotensi mendapatkan tambahan modal jelang aksi korporasi RI. Total modal intinya sebelum RI berpotensi naik ke angka Rp 1,46 triliun atau menjadi Rp 6,26 triliun pasca RI.
Ada dua faktor utama yang membuat saham BBHI terus diburu belakangan ini hingga harganya terus naik, bahkan kemarin, Kamis (21/10/2021) harga BBHI terbang menyentuh level auto reject atas (ARA) di Rp 6.025/unit. Faktor pertama adalah, kepastian status kenaikan kelas BBHI menjadi KBMI II pasca RI. Lalu faktor kedua adalah valuasi PBV BBHI pasca RI akan menjadi lebih murah, karena harga penebusan RI dilakukan di atas nilai buku.
Nantinya pasca RI, total saham beredar BBHI akan bertambah menjadi 21,74 miliar dengan ekuitas mencapai Rp 6,08 triliun. Maka nilai BVPS BBHI akan menjadi Rp 280/unit. Bagi investor yang membeli saham BBHI di harga penutupan sesi pertama hari ini Jumat (22/10/2021), implied PBV setelah RI akan menjadi 21 kali.
Pada aksi korporasi RI BBHI kali ini, investor diberi kesempatan untuk membeli saham BBHI di harga diskon, yakni Rp 478/unit dibandingkan dengan harga pasar terkini, yakni Rp 6.000/unit.
Kemarin, saham BBHI tercatat melesat 24,74% ke level Rp 6.025/unit atau menyentuh level auto reject atas (ARA), dan merupakan level harga tertinggi sepanjang sejarah BBHI. Bahkan di harga ARA kemarin, antrean pembelian saham BBHI mencapai 87 ribu lot saham atau senilai Rp 52,6 miliar.
Dalam sepekan terakhir saham BBHI naik 41%. Sementara secara year to date (ytd) capital gain saham BBHI mencapai hampir 2.700%. Kenaikan harga saham BBHI yang fantastis merespons positif adanya rencana BBHI untuk menjadi bank digital di bawah ekosistem CT Corp yang lengkap dari sisi komersial retail, entertainment hingga media.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(wed/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Borong Saham Allo Bank, Harga Tertinggi Sepanjang Masa