Perhatian! IHSG Balik ke 6.700, tapi Ada Saham Big Cap Ambles
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak cukup volatile di awal perdagangan Senin (10/1/2022).
IHSG dibuka melemah tipis 0,06% di level 6.697,38. Namun tak butuh waktu lama IHSG bangkit dan sempat menyentuh level tertingginya di 6.722,96.
Setelah itu IHSG kembali dibanting dan menyentuh level terendahnya di 6.689,28. IHSG terlihat sulit untuk menguat signifikan meskpun saat ini sudah berada di level 6.711,51 dengan apresiasi 0,16%.
Saham-saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang memiliki bobot indeks besar terpantau melemah sehingga menghambat IHSG untuk naik.
Berikut ini adalah saham-saham yang menahan penguatan IHSG di awal perdagangan pekan ini :
Saham | Kinerja (%) |
BBCA | -1,31 |
TLKM | -0,48 |
MSIN | -7,00 |
BBRI | -0,24 |
Secara sentimen, volatilitas di pasar keuangan masih digerakkan oleh faktor normalisasi kebijakan moneter dan juga penyebaran Covid-19 Omicron.
Kondisi inflasi yang terus meningkat memang bakal memicu bank sentral untuk mengetatkan kebijakan moneternya lewat penurunan injeksi likuiditas dan kenaikan suku bunga.
Secara historis, siklus pengetatan moneter bukanlah kabar baik untuk pasar keuangan global. Naiknya suku bunga acuan akan membuat yield surat utang pemerintah yang sering dikenal sebagai risk free meningkat.
Adanya peluang pengetatan kebijakan moneter AS lewat kenaikan suku bunga di bulan Maret membuat pasar saham AS terkoreksi dan yield SBN AS melonjak.
Di pekan pertama Januari 2022, kasus infeksi harian Covid-19 global mengalami kenaikan yang tajam. Jika di akhir Desember kasus harian masih di kisaran 1 juta, per 8 Januari 2022 rerata kasus harian dalam sepekan sudah naik 2x menjadi 2,2 juta.
Senada dengan kenaikan kasus Covid-19 global, kasus harian di dalam negeri juga meningkat. Kasus infeksi harian Covid-19 di Indonesia sejak November sudah konsisten berada di bawah 500 kasus. Namun di pekan lalu kasus Covid-19 kembali menyentuh angka 500 kasus per hari.
Kenaikan kasus infeksi Covid-19 juga sejalan dengan naiknya kasus Covid-19 Omicron di Tanah Air. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tercatat penambahan kasus sebanyak 57 orang, sehingga total konfirmasi Omicron sebanyak 318 orang per Jumat (7/1/2022).
sehingga total konfirmasi Omicron sebanyak 318 orang per Jumat (7/1/2022).
Penambahan 57 orang terdiri dari 7 orang transmisi lokal dan 50 orang pelaku perjalanan luar negeri. Secara keseluruhan, kasus transmisi lokal Omicron berjumlah 23 orang, sementara kasus dari pelaku perjalanan luar negeri berjumlah 295 orang.
Kenaikan kasus Covid-19 membuat pemerintah kembali mengambil langkah tegas dengan meningkatkan PPKM untuk mengendalikan agar penularan tidak semakin meningkat dan meluas.
Selain itu dari dalam negeri sentiment yang juga berpotensi menggerakkan pasar hari ini adalah rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) oleh Bank Indonesia (BI).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)