IPO Adhi Commuter Properti Masih Tertunda, Ada Apa?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 January 2022 10:50
Konfrensi Pers 3 Proyek Baru Adhi Commuter Properti di IPEX JCC (Dok. Adhi Commuter Properti )
Foto: Konfrensi Pers 3 Proyek Baru Adhi Commuter Properti di IPEX JCC (Dok. Adhi Commuter Properti )

Jakarta, CNBC Indonesia - Proses penawaran umum perdana saham (initial pubic offering/IPO) PT Adhi Commuter Properti, hingga saat ini masih menunggu diperolehnya izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Proses ini telah tertunda cukup lama mengingat perusahaan telah melakukan penawaran awal (book building) sejak awal Desember 2021 dan berencana tercatat di bursa pada 4 Januari 2022 lalu.

Corporate Secretary Adhi Commuter Properti Adi Sampurno mengatakan perusahaan masih optimis untuk segera mencatatkan sahamnya di bursa. Saat ini perusahaan masih menyelesaikan proses administrasi di OJK.

"Proses yang tengah berjalan yaitu pemenuhan administrasi dari OJK, untuk memperoleh izin efektif," kata Adi kepada CNBC Indonesia pekan ini.

Lebih lanjut, dia menyebut bahwa proses IPO dipastikan masih on progress.

"Kami menargetkan rencana IPO akan terealisasi di awal tahun ini, berjalan dengan proses dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan arahan dari OJK," paparnya.

Untuk diketahui perusahaan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8.011.204.500 saham atau setara dengan 28,6% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh perusahaan setelah penawaran umum.

Saham ini ditawarkan dengan kisaran harga Rp 130 - Rp200 per saham. Dengan demikian, perusahaan akan mendapatkan dana segar dari penawaran saham ini senilai Rp 1,04 hingga Rp 1,60 triliun.

Rencana penggunaan dana IPO sebanyak 45% akan digunakan untuk pengembangan proyek eksisting dan proyek recurring milik perusahaan. Selanjutnya, 35% untuk akuisisi pengembangan lahan baru, dan sisanya 20% untuk pembayaran kembali sebagian pokok obligasi seri A milik perusahaan.

Book building ini pun sebenarnya telah mengalami penundaan dari rencana awal yang sebelumnya djadwalkan pada 12-25 November 2021 menjadi 12 November-10 Desember 2021. Penundaan ini juga otomatis memundurkan proses IPO berikutnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui cukup berat untuk melepas anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ini untuk melakukan IPO. Namun rencana ini akan dipantau oleh kementerian. Pasalnya, rencana IPO anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ini telah ditetapkan sejak 2018 silam.

Hanya saja, ada concern mengenai performa saham-saham BUMN yang tidak semuanya baik setelah melakukan IPO.

"Tetapi di sini ada isu-isu yang kami pelajari bahwa ini kan kita tau ada 28 BUMN sudah go public tapi yang 6 tidak maksimal. Kita juga tidak mau meng-IPO-kan BUMN yang tidak maksimai," kata Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (2/12/2021).

"Nah, ini jadi catatan bagi kami, tentu karena ini sudah diputuskan kami tetap kawal saja. Akan tunggu OJK dan Kemenkeu," imbuhnya.


(mon/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bersiap IPO, Adhi Commuter Bakal Akusisi Lahan Baru Rp 574 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular